Kamis 03 Aug 2017 10:13 WIB

Pendorongan Jamaah ke Makkah, Paspor Jadi Fokus Petugas

Kedatangan jamaah haji Indonesia di Bandara Amir Muhammad Bin Abdulaziz, Madinah (Ilustrasi)
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Kedatangan jamaah haji Indonesia di Bandara Amir Muhammad Bin Abdulaziz, Madinah (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Paspor harus menjadi perhatian tersendiri bagi petugas dalam proses pendorongan jamaah dari Madinah menuju Makkah. Kepala Seksi Perumahan dan Penempatan Jamaah Daker Madinah Ihsan Faisal mengungkapkan jamaah yang akan ke Makkah harus memiliki dokumen lengkap, yakni paspor dan bayan taqrir.

Bayan taqrir ini semacam berita acara yang menunjukkan jamaah telah selesai melakukan shalat arbain. Bayan taqrir ini ditandatangani majmuah, ketua kloter, dan seksi bimbingan ibadah Daker Madinah.

Ketika jamaah di Madinah, paspor mereka dipegang majmuah. "Masing-masing ketua kloter dan rombongan harus mengecek kembali kelengkapannya. Seringnya, ada perubahan jumlah jamaah yang ke Makkah. Misalnya, karena sakit atau ada jamaah yang meninggal," ujar Ihsan saat ditemui Wartawan Republika.co.id, Ani Nursalikah di kantor Daker Madinah, Rabu (2/8).

Dia menjelaskan, semua petugas sektor akan dikerahkan menerima kedatangan jamaah di Makkah. Saat koper diturunkan, jamaah tetap berada di bus. "Koordinator masing-masing rombongan turun dari bus, melaporkan, dan penyerahan kunci," katanya.

Ihsan mengakui, masih ditemui kasus jamaah salah masuk kamar. Menurutnya, hal ini, umumnya karena jamaah ingin cepat masuk kamar. Padahal, belum tentu satu rombongan menempati kamar yang sama. "Distribusi kamar tidak semua sama. Ada yang tempat tidurnya empat atau lima," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement