Sabtu 05 Aug 2017 18:43 WIB

Pejabat Purwakarta Dikerahkan untuk Antar Jemput Calhaj

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Agus Yulianto
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi

IHRAM.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, keluarkan kebijakan baru terkait dengan pemberangkatan calon jamaah haji. Kali ini, calhaj asal Purwakarta tak lagi diantar oleh anak dan keluarga dari rumah ke titik kumpul pemberangkatan.

Melainkan, mereka dijemput oleh pejabat dengan menggunakan kendaraan dinas. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, jadi pada pemberangkatan haji tahun ini, calon jamaah tak perlu repot-repot di antar oleh keluarganya.

Sebab, mereka akan dijemput dari rumahnya oleh pejabat untuk diantarkan ke titik kumpul. Tujuan penjemputan ini, untuk memberikan pelayanan yang terbaik terhadap masyarakat. "Banyak manfaatnya dengan pola penjemputan ini," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Sabtu (5/8).

Manfaat dari pola ini, lanjut Dedi, calhaj akan merasa aman dan nyaman. Sebab, mereka dijemput dari rumah langsung ke titik kumpul. Lalu, menghemat biaya untuk sewa kendaraan bagi sanak keluarga yang akan mengantar.

 Lalu, bisa meminimalisasi kemacetan lalu lintas. Karena, keluarga tak perlu lagi mengantar calhaj ke titik kumpul.Menurut Dedi, pejabat yang menjemput calhaj ini mulai dari bupati, wakil bupati, sekda, kepala dinas, kepala badan, serta camat. Adapun kendaraan dinas yang disiagakan, yaitu mencapai 100 unit.

"Nanti, pulangnya juga sama. Mereka dijemput di titik kepulangan untuk diantar ke rumahnya masing-masing," ujarnya.

Pada musim haji 2017 ini, Dedi berkesempatan menjemput pasangan suami isteri calon haji asal Kampung Mekarsari, Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur. Pasutri yang beruntung ini, yakni Ae (68 tahun) yang berprofesi sebagai buruh tani serta isterinya Ati (52 tahun).

"Calhaj yang akan berangkat ke embarkasi Bekasi ini, jumlahnya 404 orang. Masuk dalam kelompok terbang 31. Kloter ini, yang pertama di Purwakarta," ujarnya.

Sementara itu, Ae calhaj asal Kecamatan Jatiluhur, menuturkan, dirinya mendaftar haji sejak 2012 lalu. Dia menabung selama 13 tahun dari hasil buruh tani, untuk bisa menunaikan ibadah haji. "Alhamdulillah, pada 2012 saya beserta isteri bisa mendaftar. Kemudian, menunggu hampir lima tahun, bisa berangkat ke tanah suci," ujarnya.

Dengan pola penjemputan oleh pejabat ini, Ae mengaku sangat terharu sekaligus bangga. Apalagi, dirinya dijemput langsung oleh bupati. Penjemputan ini, tentu saja mendapatkan perhatian dari keluarga dan tetangga di kampungnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement