IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Sebanyak lima jamaah haji Indonesia dirawat secara intensif di Rumah Sakit King Fahd di Madinah karena serangan jantung, Ahad (6/8). Mereka yang dirawat adalah jamaah dengan kategori risiko tinggi (risti).
Salah satu jamaah adalah WAB dari embarkasi JKG 02. Saya mengalami serangan jantung. Mulai terasa saat berkunjung ke Uhud. Tiba-tiba merasa lelah dan leher seperti dicekik, katanya kepada Konjen RI Jeddah Mohamad Hery Saripuddin yang mengunjunginya.
Keadaan WAB kini sudah mulai membaik, meski masih terpasang infus dan alat deteksi jantung. Wajahnya sudah tampak segar dan komunikasinya juga lancar.
Hery juga menawarkan untuk membawakan makanan yang ia senangi. Namun, WAB menolak. Tidak Pak, sudah dijenguk saja saya senang banget. Alhamdulillah di sini saya merasa banyak saudara, katanya.
Lain lagi cerita SN. Jamaah dari embarkasi MES 01 ini serangan jantung dengan komplikasi asam urat. Kaki saya bengkak karena turun tangga saat mau keluar hotel. Antrean lift panjang, jadi saya milih turun tangga keluar. Lalu, dada saya terasa sesak, ujarnya.
Di tengah rasa sedih karena rombongannya sudah bergerak ke Makkah, SN senang mendapat kunjungan. Kesempatan itu digunakannya untuk bertanya, kapan dia akan ke Makkah.
Tenang saja, nanti kalau sudah diizinkan pulang, kita akan antar ke Makkah. Kami akan menjemput Bapak, kata Penanggung Jawab Medis Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah yang juga dokter spesialis jantung M Rizki Akbar menenangkan.
Ada pula ST dari embarkasi SUB 17. Dia mengalami demensia karena usianya yang sudah lanjut. Pendengarannya juga sudh berkurang.
ST tidak bisa berbahasa Indonesia. Dia mengalami serangan jantung dan ada masalah di paru-parunya.
Dokter Rizki mengatakan tim KKHI secara rutin menjenguk jamaah yang dirawat di rumah sakit Saudi. Kami setiap hari melakukan kunjungan. Selain pendataan, juga memberi dukungan mental, ujarnya.
Dia menambahkan setiap hari ada petugas yang memantau kondisi jamaah. Keluarga juga diberitahu agar berkunjung saat jam besuk, yaitu dari pukul 16.00-17.00. Satu jam saja karena dirawat di ruang ICU, katanya.
Dokter spesialis saraf KKHI Madinah Sri Wahyuni menambahkan saat melakukan kunjungan, tim KKHI juga membawa makanan. Antisipasi makanan dari rumah sakit tidak sesuai dengan selera makan jamaah, ujarnya. n ani nursalikah