IHRAM.CO.ID, Sikapnya menolak saat ditanya ingin makan apa? Baginya, mendapat kunjungan adalah harapan terbesarnya.
Namanya Ahmad (samaran). Jamaah kloter dua embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) ini, tengah dirawat di Rumah Sakit Malik Fahd Madinah karena serangan jantung. Pada Ahad (6/8), dia mendapat kunjungan dari Konjen RI di Jeddah M Hery Saripuddin.
“Saya mengalami serangan jantung. Mulai terasa saat berkunjung ke Uhud. Tiba-tiba merasa lelah dan leher seperti dicekik,” ujarnya kepada Konjen RI.
Keadaan Ahmad kini sudah mulai membaik, meski masih terpasang infus dan alat deteksi jantung. Wajahnya sudah tampak segar dan komunikasinya juga lancar.
“Bapak ingin makan apa, biar nanti kita bawakan?” tanya Hery Saripuddin.
“Tidak Pak, sudah dijenguk saja saya senang banget. Alhamdulillah di sini saya merasa banyak saudara,” kata Ahmad.
Penanggung jawab medis Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah M Rizki Akbar mengatakan, bahwa tim KKHI secara rutin menjenguk jamaah yang dirawat di rumah sakit Saudi. “Kami setiap hari melakukan kunjungan. Selain pendataan, juga support mental,” ujarnya.
Dokter spesialis syaraf KKHI Madinah Sri Wahyuni menambahkan, bahwa saat melakukan kunjungan, tim KKHI juga membawa makanan. “Antisipasi makanan yang dari rumah sakit tidak sesuai dengan selera makan jamaah,” tuturnya.
Hal sama dirasakan pasien lainnya, Alfian (samaran) dari kloter 01 Embarkasi Medan (MES 01). Dia dirawat di ICU RS Malik Fahd juga karena serangan jantung. Bahkan, kakinya bengkak karena asam uratnya kumat.
“Kaki saya bengkak karena turun tangga saat mau keluar hotel. Antrian lift panjang, jadi saya milih turun tangga keluar. Lalu, dada saya terasa sesak,” ujar Alfian menceritakan sakitnya hingga dirawat.
Di tengah rasa sedih karena rombongannya sudah bergerak ke Makkah, Alfian senang mendapat kunjungan. Kesempatan itu digunakannya untuk bertanya, kapan dia akan ke Makkah?
“Tenang saja, nanti kalau sudah diizinkan pulang, kita akan antar ke Makkah. Kami akan menjemput Bapak,” ujar M Rizki menenangkan.
“Setiap hari akan ada yang ke sini. Kita akan pantau terus jamaah yang di rumah sakit,” sambungnya.
Sri Wahyuni menambahkan, tim KKHI juga akan memberi info kepada keluarga untuk datang menjenguk pada jam jenguk, yaitu dari jam 4-5 sore. “Satu jam saja karena dirawat di ruang ICU,” katanya.
Tidak hanya mereka yang dirawat di Rumah Sakit Malik Fahd, kesan bahagia juga tampak dari jamaah yang dirawat di KKHI Daker Madinah saat mendapat kunjungan. Karsiman (samaran), jamaah asal kebumen ini mengaku, mendapat layanan yang sangat bagus selama dirawat. “Perawatnya baik-baik,” katanya.
Rasa tenang juga disampaikan Trisno (samaran) yang sempat panik karena terpisah dengan istri. Dia pun terus mencari hingga lupa menaruh alas kaki. Saat itu, ketika mentari sedikit condong ke arah barat, dia berjalan tanpa sandal di siang hari. Walhasil, kakinya melepuh dan kini dirawat di KKHI.
Kasmuri (samaran) kini juga mengaku lebih tenang. Jamaah asal Sulawesi Selatan ini awalnya merasa sedih lantaran harus dirawat justru saat hendak berangkat ke Makkah. Dia bahkan sudah mengenakan kain ihram manakala dibawa ke KKHI Madinah, karena sesak napas yang tiba-tiba mendera.
Dikunjungi Konjen RI, kasmuri merasa punya ruang untuk bertanya dan menyampaikan pintanya dalam bahasa daerahnya. Kapan saya akan menyusul rombongan ke Makkah?
Dia tenang tatkala Dokter Sri Wahyuni yang juga orang Makassar menjawab pertanyaannya dengan bahasa daerah yang sama. “Kalau sudah sembuh, Bapak segera kami bawa ke Makkah untuk bertemu rombongan di sana,” ujarnya.
Demikian, bukan makan atau lainnya, kunjungan menjadi harapan besar yang membahagiakan jamaah Indonesia yang tengah menjalani perawatan.