IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menggelar pertemuan dengan pihak Kementerian Haji Arab Saudi. Kedua belah pihak membahas upaya perbaikan layanan haji, utamanya terkait percepatan proses layanan di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Ketua PPIH Arab Saudi Ahmad Dumyathi Basori mengatakan, pertemuan dengan Kementerian Haji membahas persoalan teknis tentang proses administrasi di bandara yang saat ini dirasa memakan waktu. Kementerian Haji menginginkan agar pendorongan jamaah ke hotel bisa dilakukan lebih cepat lagi. Harapan yang sama juga diinginkan oleh PPIH Arab Saudi.
“Intinya kita sepakat untuk bekerja sama mempercepat proses yang ada di bandara. Sehingga, jemaah bisa sampai ke pemondokan dalam waktu yang singkat,” ungkap Dumyathi di Kantor Daerah Kerja (Daker) Madinah, Rabu, (9/8).
Menurut Dumyathi, jamaah haji Indonesia keluar melalui tiga pintu Bandara AMAA Madinah. Selain pintu Terminal Haji, jamaah haji Indonesia juga ada yang keluar melalui Terminal Zero dan Bandara Internasional. Hal ini menyebabkan pengaturan terhadap barang bawaan, dan pengarahan ke arah bus, mengalami kelambatan.
Selain itu, sistem keamanan Arab Saudi juga sangat ketat. Maklum, saat ini mereka harus melayani jutaan umat muslim yang datang untuk berhaji.
“Jadi kita bertemu semalam, menyamakan presepsi bahwa kita (PPIH) semua harus memperbaiki layanan, dan mereka (Arab Saudi) juga. Jadi ada titik temu dan kesepakatan bahwa semuanya memperbaiki layanan. Semuanya ingin mempercepat proses yang ada di bandara,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kementerian Agama menyampaikan apresiasi atas perbaikan layanan yang telah dilakukan Kementerian Haji. “Kita sampaikan apresiasi ini kepada mereka atas upaya mereka yang secara terus menerus melakukan perbaikan pelayanan haji, melalui e-hajj, tata kelola, percepatan proses kedatangan jamaah, keluar dari bandara, dan lain-lain,” tandasnya.