Jumat 11 Aug 2017 10:26 WIB

Film Terbesar tentang Masjidil Haram Tayang September

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agus Yulianto
Seorang pekerja melintas di depan pembangunan perluasan Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Selasa (4/10). Pemerintah Arab Saudi melakukan perluasan pelataran sebelah utara Masjidil Haram hingga 400 ribu meter yang menghabiskan biaya USD21 miliar atau Rp19
Foto: Antara
Seorang pekerja melintas di depan pembangunan perluasan Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Selasa (4/10). Pemerintah Arab Saudi melakukan perluasan pelataran sebelah utara Masjidil Haram hingga 400 ribu meter yang menghabiskan biaya USD21 miliar atau Rp19

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Film dokumenter berdurasi 90 menit berjudul "One Day in the Haram," akan diluncurkan pada September. Film ini merinci kondisi di Masjidil Haram Makkah dari pandangan para pekerja dan ulama.

Film yang ditulis, produseri dan sutradarai oleh Abrar Hussain asal Inggris ini akan menjadi proyek media terbesar dalam sejarah tentang Masjidil Haram. Cuplikan resmi film telah diunggah di YouTube sejak minggu lalu dan menjadi viral.

"Film ini dirancang untuk menarik penonton non-Muslim, untuk menunjukkan betapa pentingnya Makkah," kata Hussain dilansir Arab News, Jumat (11/8). Menurutnya, sangat penting untuk menunjukkan sisi indah Islam melalui salah satu tempat sakral umat Muslim ini.

"Kami ingin non-Muslim dapat mengatakan, 'Baiklah, betapa indah dan damainya agama ini'," kata dia. Hussain menambahkan, film tersebut dibuat memang untuk menyampaikan pesan kepada sebanyak mungkin orang, terutama di Barat. Ia juga berusaha agar film tersebut bisa tayang di Netflix dan stasiun TV lain yang berbeda.

Masjidil Haram adalah masjid yang terbesar di dunia yang di dalamnya ada situs tersuci umat Islam, Ka'bah. Muslim di seluruh dunia menghadap ke arahnya saat berdoa.

Ada sejumlah film tentang masjid ini dari sudut pandang pemuja dan pengunjung. Namun, belum pernah ada film tentang kehidupan sehari-hari para pekerjanya.

Hussain mengatakan, bahwa dia ingin menunjukkan seberapa berhasil masjid ini, bagaimana mengatur departemennya, dan seberapa serius para pekerjanya menjalankan pekerjaan mereka. Ia mengakui proyek ini sangat menantang.

Masjidil Haram tidak pernah kosong. Hussain mengatakan, butuh satu tahun penelitian sebelum ia akhirnya bisa mulai pengambilan gambar. Ia menjamin dokumenternya sangat rinci.

Film tersebut menyedot anggaran sebesar 266.652 dolar AS. Produser eksekutifnya, Abdulelah Al-Ahmary juga mengelola perusahaan produksi Arabian Pictures. Penayangan perdana akan berlangsung di Makkah pada bulan September, namun tanggal rilisnya belum diumumkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement