REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Sebanyak 90 travel haji di Bangladesh tidak dapat memberangkatkan 13.415 calon jamaah haji. Padahal, mereka telah mendapatkan visa haji beberapa pekan lalu, tetapi mereka gagal untuk memesan tiket penerbangan dan mendapatkan akomodasi di Arab Saudi.
Dilansir dari the daily star, Ahad (13/8) Menteri Agama Motiur Rahman memperingatkan agen travel tersebut jika mereka terlibat dalam penyimpangan dan kecurangan. "Mereka akan diberikan sanksi berupa pembatalan izin operasi, denda dan kehilangan uang jaminan," kata dia.
Hingga saat ini, sebanyak 25 penerbangan haji dari maskapai nasional telah dibatalkan karena masalah visa dan kekurangan jamaah haji. Akibat dari masalah ini, Pengadilan Tinggi meminta Kementrian Luar Negeri untuk berkomunikasi dengan pemerintah Saudi untuk menyelesaikan masalah visa dalam 48 jam. Sehingga perjalanan calhaj dapat berjalan lancar.
Mereka juga meminta pihak berwenang untuk menyewa penerbangan tambahan untuk mengangkut calhaj yang gagal berangkat sebelumnya. Pengadilan juga meminta pemerintah menjelaskan tidak dibolehkannya pembentukan komisi penyelidikan untuk masalah penerbangan haji.
Hakim Syed Muhammad Dastagir Husain dan Hakim MD Ataur Rahman Khan membuat sebuah petisi kepada Hak Asasi Manusia dan Perdamaian untuk Bangladesh (HRPB). Dalam petisi itu Presiden HRPB Manzill Murshed berharap masalah ini dapat diselesaikan antara pemerintah Bangladesh dan pemerintah Saudi dalam waktu 48 jam.