IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta mengimbau jamaah haji gelombang kedua agar mandi dan memakai kain ihram sejak akan berangkat dari Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Namun, dengan berbagai macam pertimbangan masih banyak jamaah yang tidak melaksanakan imbauan tersebut.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Selasa (15/9) siang, jamaah haji kloter 38 dari Tangerang tampak tengah bersiap untuk berangkat ke Tanah Suci dari Asrama Haji Pondok Gede. Jamaah akan diterbangkan melalui Bandara Soekarno Hatta ke Jeddah.
Kepala Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) embarkasi Jakarta, Maarsakil Daulay mengatakan, pihaknya sudah mengimbau kepada calon jamaah agar mandi ihram sejak dari Asrama Haji. Bahkan, ia juga mengimbau agar jamaah mengenakan kain ihram.
"Kita sudah mengimbau kepada seluruh jamaah Embarkasi Jakarta itu ketika sudah mau boarding sudah siap, syukur-syukur kain ihram juga sudah terpakai. Tapi minimal mandinya sudah di Embarkasi," ujarnya saat ditemui di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (15/8).
Imbauan tersebut disampaikan berdasarkan surat dari PPIH Arab Saudi yang diterbitkan menyusul larangan penumpukan jamaah dalam waktu lama dari otoritas bandara Jeddah. Menurut dia, jamaah sudah dimbau sejak dimulainya gelombang kedua pada 12 Agustus lalu.
"Takut ramai di sana (Jeddah) dan menganggu jamaah juga, baik kebersihannya baik fasilitasnya di sana. Jadi mulai gelombang kedua itu sesuai dengan surat dari PPIH Arab Saudi kita imbau," katanya.
Daulay mengatakan, awalnya pihaknya hanya mengimbau kepada jamaah haji untuk mandi ihram saja, tapi ternyata banyak jamaah yang menggunakan kain ihram juga. Ia pun menunjukkan foto jamaah haji kloter 37 yang mengenakan baju ihram saat diberangkatkan pada Selasa (15/8) pagi. "Tadi pagi sudah pakai semua saya lihat ini, memakai semua rata-rata dari sini ke Jeddah," kata Daulay.
Namun, saat jamaah haji kloter 38 akan berangkat dari Asrama Haji Pondok Gede tampak segerombolan jamaah yang tidak mengenakan kain ihram. Jamaah sendiri mempunyai berbagai macam pertimbangan tidak mengenakan kain ihram sejak di Embarkasi.
Salah satu jamaah asal Tangerang, Firzada (50 tahun), mengaku dirinya sudah mandi ihram sebelum berangkat. Namun, ia memilih tidak mengenakan kain ihram karena takut terkena najis saat melakukan perjalanan. "Udah mandi semua kok tinggal pakaian ihramnya. Pertimbangannya kalau pakai ihram di sini nanti di pesawat lama, nanti ke kamar kecil kenak najis dan sebagainya," ujarnya.
Ratusan calon jamaah kloter 38 hampir semuanya tidak mengenakan pakaian ihram. Jamaah lainnya, Sutrisno (52) juga mengatakan dirinya tidak mengenakan kain ihram lantaran masih akan menempuh perjalanan jauh menuju Jeddah. "Kalau mandi sudah, tinggal pakai kain ihram saja nanti di Jeddah. Karena ya masih jauh. Apalagi dari sini masi mau ke Soekarno-Hatta," ucapnya.
Sementara, jamaah asal Tangerang, Rasudin (39), tidak mandi dan mengenakan kain ihram saat akan berangkat. Karena perjalanan menuju Jeddah membutuhkan waktu yang lama dan lebih banyak mudharatnya. Ia mengaku akan mandi dan pakai ihram saat tiba di Jeddah.
"Ini bukan mandi ihram, mandi biasa saja. Saya milih mandi dan pakai kain ihram di sana saja karena pertimbangannya banyak mudharatnya," kata dia.