REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi akan membuka perbatasan daratnya dengan Qatar untuk mengizinkan jamaah haji melewatinya. Sebuah pernyataan dari Saudi Press Agency mengatakan, titik perbatasan Salwa akan terbuka bagi warga Qatar yang ingin melakukan ibadah haji. Calon jamaah haji asal Qatar dapat melewati perbatasan tersebut tanpa izin elektronik yang dibutuhkan.
Dalam pernyataan tersebut disebutkan bahwa Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud telah mengundang calon jamaah haji asal Qatar untuk melakukan ibadah haji tahun ini atas biaya yang telah dikeluarkan calon jamaah. Raja Salman juga memerintahkan agar jet pribadi milik perusahaan penerbangan Saudi dikirim ke bandara Doha untuk membawa semua calon jamaah haji Qatar.
Dilansir dari Aljazirah (17/8), penyeberangan perbatasan Salwa telah ditutup setelah Arab Saudi, Mesir, Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA) memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar pada 5 Juni lalu.
Jeddah adalah pusat bandara bagi calon jamaah haji yang bepergian ke Makkah dan Madinah untuk melakukan ibadah haji.
Di bawah arahan kerajaan yang sama, warga Qatar juga akan diangkut ke Makkah dari bandara King Fahad dan bandara Ihsaa di timur negara tersebut. Belum ada reaksi dari pemerintah Qatar atas pengumuman dari Arab Saudi ini. .
Bulan lalu, Arab Saudi mengatakan bahwa warga Qatar yang ingin melaksanakan ibadah haji tahun ini diizinkan memasuki Arab Saudi. Namun, Kerajaan Arab Saudi memberlakukan pembatasan tertentu termasuk bahwa calon jamaah haji yang tiba dengan pesawat harus menggunakan maskapai penerbangan sesuai kesepakatan dengan Riyadh.
Pihak berwenang Qatar kemudian menuduh Arab Saudi mempolitisasi haji dan membahayakan calon jamaah haji asal Qatar ke Makkah dengan menolak menjamin keamanan para calon jamaah haji tersebut.
Komite Hak Asasi Manusia Nasional Qatar (NHRC) menuntut agar Arab Saudi membuka semua batasan darat dan udara pada jamaah berbasis di Qatar yang bepergian ke Mekah untuk ibadah haji.
Arab Saudi, bersama dengan Mesir, Bahrain dan UEA memblokir transportasi udara dan darat langsung ke dan dari Qatar, serta wilayah udara terbuka untuk semua penerbangan Qatar Airways setelah memutuskan hubungan dengan tetangganya di Teluk pada bulan Juni.
Sebagai bagian dari blokade tersebut, kelompok yang dipimpin oleh Saudi juga meminta semua warga Qatar untuk meninggalkan negara mereka. Doha tidak memberlakukan pembatasan serupa pada empat negara Arab.