Kamis 17 Aug 2017 21:22 WIB

Raja Salman Buka Perbatasan Salwa untuk Jamaah Haji Qatar

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Bilal Ramadhan
Raja Salman
Foto: EPA/LINTAO ZHANG/POOL
Raja Salman

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Raja Salman telah menyetujui sebuah rencana untuk membuka perbatasan Salwa untuk Qatar. Sehingga perbatasan tersebut bisa digunakan para calon jamaah haji dari Qatar yang hendak memasuki wilayah Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini.

Disampaikan Saudi Press Agency (SPA) pada Rabu (16/8) malam, Raja Salman juga telah memerintahkan agar pesawat pribadi milik Saudi Arabian Airlines dikirim ke Bandara Doha di Qatar. Tujuannya untuk menerbangkan semua calon jamaah haji dari Qatar ke Jeddah.

SPA mengatakan, rencana ini diajukan Putra Mahkota Mohammed bin Salman ke Raja Salman. Setelah putra mahkota bertemu dengan Syekh Abdullah bin Ali bin Abdullah bin Jassem Al Thani dari Qatar di Istana Perdamaian yang berada di Jeddah.

"Dalam pertemuan tersebut, Syekh Abdullah bin Ali menekankan bahwa hubungan antara Kerajaan Arab Saudi dan Qatar adalah hubungan persaudaraan yang berakar dalam sejarah," kata SPA dilansir dari Arab News, Kamis (17/8).

Kemudian, Syekh Abdullah memperpanjang mediasi agar Arab Saudi mau membuka persimpangan perbatasan Salwa. Tujuannya agar calon jamaah haji dari Qatar bisa masuk ke wilayah Kerajaan Arab Saudi tanpa izin elektronik.

Putra mahkota juga berterima kasih kepada Syekh Abdullah atas perasaan persaudaraannya. Karena syekh menekankan hubungan historis antara orang Saudi dan Qatar. Sementara, Raja Salman mengarahkan agar semua calon jamaah haji diangkut dari Bandara Internasional King Fahad di Dammam dan Bandara Internasional Al-Ahsa sebagai tamunya.

Semua biaya dibayar oleh raja, dan dimasukkan ke dalam program tamu Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud untuk ibadah haji dan umrah. Sebelumnya, perbatasan Salwa ditutup pada bulan Juni 2017 ketika Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir mengumumkan pemboikotan terhadap Qatar. Keempat negara Arab itu disebut Kuartet Anti-Teror (ATQ). ATQ telah menuduh Doha mendukung organisasi teroris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement