Jumat 18 Aug 2017 17:12 WIB

Lima Calhaj Kalbar Masih Menunggu Diberangkatkan

Calon jamaah haji. (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Calon jamaah haji. (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, PONTIANAK -- Sebanyak lima orang jamaah haji asal Kalimantan Barat masih menunggu kepastian untuk kembali diberangkatkan ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini. "Saat ini, ada lima jamaah asal Kalbar masih menunggu kepastian berangkat di Embarkasi Batam. Ada dua jamaah yang memang sakit dan didampingi dua jamaah haji lainnya yang merupakan pasangan suami istri dan menunggu hasil pemeriksaan lanjutan untuk mendapat kepastian berangkat ke Tanah Suci Makkah," kata Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Kalimantan Barat, Mahmudah di Pontianak, Jumat (18/8).

Ia menyebutkan, ada dua jamaah yang sedang menunggu kepastian tersebut. Masing-masing jamaah dari Kabupaten Kapuas Hulu dan Kota Pontianak. "Jadi, kedua jamaah haji ini masing-masing berangkat dengan pasangannya, karena mereka sakit jadi masih didampingi oleh pasangannya. Sehingga mereka berempat masih menunggu kepastian untuk diberangkatkan," katanya.

Sementara itu, ada satu jemaah haji yang ketika diperiksa di embarkasi haji Batam, diduga sedang hamil. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan terakhir, jamaah tersebut tidak hamil dan memang sudah dikembalikan dari Batam. "Tetapi kami masih menunggu kabar selanjutnya. Jika memang benar-benar tidak hamil akan diberangkatkan dan kami usahakan berangkat," katanya.

Mahmudah menjelaskan, khusus jamaah calon haji Kota Pontianak yang seluruhnya berjumlah 652 orang, umumnya tergabung pada kloter 14 masuk dalam maktab 10 dan menginap di Hotel Rehab Al-Mahbba di daerah Aziziyah.

Proses keberangkatan JCH mulai dari Asrama Haji Pontianak, Embarkasi Batam, hingga sampai di Bandara Internasional King Abdul Aziz Kota Jeddah berjalan lancar. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama tidak main-main dalam mempersiapkan sarana dan prasarana penyelenggaraan ibadah haji. Konon sejak tahun 2016 lalu, jamaah sudah dapat menikmati fasilitas yang bagus.

Untuk koordinasi antara Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Saudi Arabia pun cukup baik, terlihat dari pelayanan petugas maktab yang tertata rapi dan sistematis. Nyaris seluruh proses ibadah wajib selama musim haji difasilitasi dengan baik oleh Kerajaan Saudi Arabia.

Saat kedatangan di penginapan, JCH disambut dengan ramah petugas maktab dan diberi cinderamata berupa kalung tasbih dan beberapa biji kurma, khas negeri Arab. Jika JCH akan melaksanakan proses ibadah wajib, petugas maktab sudah datang untuk mengawal jamaah dari penginapan menuju ke Masjidil Haram. Ketika memulai ritual ibadah, telah disiapkan petugas yang mengawal seluruh JCH hingga proses ritual berakhir.

"Mereka harus memastikan bahwa seluruh jamaah telah melaksanakan tahapan ibadah dengan benar. Jika diketahui ada salah satu jamaah yang tidak menyelesaikan tahapan ibadah, maka pihak kerajaan tidak segan-segan menindak tegas para petugas maktab," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement