IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Sebanyak 393 jamaah asal Kota Serambi Makkah tiba di Kota Makkah pada Rabu (16/8). Jamaah yang tergabung pada kloter 1 Embarkasi Aceh (BTJ 01) ini akan kembali mendapatkan pengembalian uang Waqaf Baitul Asyi.
Kepastian akan hal ini disampaikan oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Aceh M Daud Pakeh yang ikut dalam rombongan BTJ 01. “Dua hari setelah jamaah ada di Makkah, Baitul Asyi akan menemui jemaah untuk memberikan langsung uang hasil pengelolan Waqaf Baitul Asyi,” terang Daud Pakeh di Hotel Darul Haramain Tower, kawasan Misfalah, Makkah, Rabu (16/08).
“Besarannya SAR1200 per jamaah, seperti tahun sebelumnya,” sambungnya.
Menurut Daud Pakeh, total ada 4393 jamaah haji asal Aceh tahun ini. Uang waqaf Baitul Asyi harus diberikan lansung kepada jamaah dan tidak bisa diwakilkan. “Jamaah langsung yang menerima. Kalua ada jamaah yang sakit di rumah sakit, akan di antar ke rumah sakit karena harus ketemu dengan jamaah. Suami-istri tetap dapat dua,” ujarnya.
Daud Pakeh berharap, uang yang telah diberikan tidak sekedar dihabiskan untuk hal-hal yang konsumtif. Selama ini, jamaah Aceh sering lupa saat berbelanja sehingga mereka terkendala di pesawat saat pulang karena kelebihan berat bawaan.
“Pemerintah Aceh berharap dana ini tidak diberikan dalam bentuk uang cash, tapi cek dan dicairkan di Aceh. Jamaah bawa pulang ceknya dan mudah-mudahan ada perputaran uang di Aceh,” ujarnya
“Kita sudah komunikasi. Namun keputusannya ada di tangan Nadhir Wakaf. Nanti kita lihat pada hari pertama pemberian, apakah akan diberikan dalam bentuk cash atau cek. Ini keputusannya ada di Nadhir,” lanjutnya.
Perwakilan dari Badan Wakaf Habib Bugak Asyi Jamaluddin Alfian membenarkan bahwa jamaah Aceh tahun ini akan kembali menerima pengembalian dana wakaf. Distribusi perdana rencananya akan diberikan pada 19 Agustus 2017.
Menurutnya, wakaf Habib Bugak Asyi adalah asset milik orang-orang Aceh terdahulu. Kekayaan ini tercatat di lembaran kerajaan Saudi atas nama Habib Bugak Asyi karena saat itu dialah yang tidak pulang ke Indonesia. Aset yang dimiliki dalam bentuk sejumlah apartemen, antara lain: Hotel Ramada, Elaf Al-Masya’ir, dan sejumlah apartemen.
“Pembagian ini sudah dilakukan sejak tahun 2006, setelah peristiwa tsunami. Dulu sebesar sewa rumah. Waktu itu 2000SAR. Lalu SAR1500. Beberapa tahun terakhir ini sebesa SAR1200,” ujarnya.
Kadaker Makkah Nasrullah Jasam mengimbau hal yang sama. Dia berharap jemaah Aceh dapat memanfaatkan dana yang diterimanya dengan baik. Sebab, selain dana sebesar SAR1200 dari Baitul Asyi, mereka juga sudah mendapatkan pengembalian living cost sejak di embarkasi sebesar SAR1500.
“Kami mengimbau agar mengunakan uang yang diterima, baik saat di Indonesia maupun dari Baitul Asyi untuk hal yang bermanfaat, untuk kebutuhan yang terkait ibadah, missal untuk membayar DAM atau mengcover kebutuhan sehari-hari ketika layanan catering sudah dihentikan,” pesannya.
Jamaah haji Aceh terbagi dalam 11 kloter. Mereka diberangkatkan pada fase pemberangkatan gelombang kedua. BTJ 01 tiba di Makkah pada 16 Agusuts 2017.