IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Sebanyak lima jamaah haji di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dievakuasi dari Madinah ke Makkah, Senin (21/8). Kepala Sub Seksi KKHI Ika Nurfarida Sholeh mengatakan, ada sembilan pasien yang sebetulnya bisa dievakuasi. Namun, empat jamaah belum bisa diberangkatkan karena terkendala paspor.
Dua paspor diketahui telah sampai di maktab di Makkah. Namun, dua paspor lagi belum diketahui karena belum bisa berkomunikasi dengan kloternya. Jamaah yang dievakuasi kondisinya bisa dibawa dengan ambulans. "Secara kesehatan sudah dipersiapkan dan transportable semua," kata Ika saat ditemui di KKHI.
Evakuasi tersebut molor satu hari dari target yang ditetapkan, yaitu pada 20 Agustus. Hal ini karena empat jamaah haji di KKHI terkendala paspor.
Ika mengatakan, mereka masih menunggu tindak lanjut dari Daerah Kerja Makkah dan Madinah terkait paspor jamaah tersebut. Menurutnya, tadi malam KKHI sudah menyurati Daker Makkah via Daker Madinah. KKHI juga berusaha berkoordinasi dengan Daker Makkah melalui jalur informal, tapi masih belum ada kepastian.
"Hari ini masih menunggu kabar dari Makkah untuk pencabutan paspor jamaah sehingga paspor bisa dibawa ke Madinah. Harapannya hari ini bisa clear," ujarnya.
Ika menambahkan, hingga saat ini masih ada 20 jamaah haji Indonesia yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Dari jumlah itu, delapan jamaah kemungkinan akan dievakuasi. Sedangkan sisanya akan diba'dalkan karena kondisi mereka yang sangat lemah, membutuhkan alat bantu napas (ventilator) dan bahkan ada jamaah yang koma.
Kunjungan untuk memantau kondisi jamaah di RSAS dilakukan setiap hari. Menurut Ika, belum ada kepastian dari RSAS apakah akan melakukan safari wukuf.
Kepala Seksi KKHI Edi Supriyatna mengatakan, safari wukuf merupakan kebijakan dari RSAS. Namun, ia berharap RSAS di Madinah melakukan evakuasi untuk safari wukuf.
Sebagian besar tenaga medis dari KKHI akan berangkat ke Makkah malam ini, Senin (21/8). Namun, tenaga medis tetap disiagakan di KKHI hingga 28 Agustus. Jumlahnya 16 orang yang terdiri atas lima perawat, tiga dokter dan tenaga pendukung lain. Sebanyak dua ambulans dan satu kendaraan operasional disiagakan.
Pada 28 Agustus, seluruh tenaga medis di KKHI akan bertolak ke Makkah. "Pada 28 Agustus (KKHI) akan dikosongkan. Kebijakan terkait jamaah kita yang sakit diserahkan ke RSAS," kata Edi.
Kepala Daker Madinah Amin Handoyo mengaku telah menerima surat dari KKHI mengenai paspor jamaah haji yang bermasalah. Dia mengaku langsung berkoordinasi dengan muassasah agar persoalan itu bisa diselesaikan dalam satu hari. "Kalau tidak ada hasil, akan dimintakan surat jalan dari muassasah agar bisa diantar ke Makkah," ujar Amin.