Senin 21 Aug 2017 19:28 WIB

Telusuri Dana First Travel, Polri Surati PPATK

Rep: Mabruroh/ Red: Ratna Puspita
Situs First Travel diretas.
Foto: www.firsttravel.co.id
Situs First Travel diretas.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Bareskrim Polri telah melayangkan surat permohonan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Surat tersebut berkaitan dengan penelusuran terhadap rekening-rekening yang berkaitan dengan kasus First Travel.

“kami sudah kirim surat minta permohonan penelusuran rekening ke rekening itu ke PPATK," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (21/8).

Bahkan lanjut dia, Direntur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Herry Rudolf Nahak pun sudah melakukan koordinasi dengan PPATK. Dengan koordinasi ini kata dia berharap penyidik dapat mengetahui kemana saja dugaan dana hingga triliunan rupiah itu mengalir.

Termasuk sambungnya, penelusuran PPATK terhadap 40 buku tabungan milik tersangka serta dua rekening milik perusahaan. Sekaligus untuk membuktikan apakah buntutnya akan terbukti jika ada tindak pidana pencucian uang yang dilakukan oleh tiga orang tersangka ini.

"Itu semua akan terlihat, di -trace di PPATK akan ketahuan," kata Setyo.

Terkait hasil pengeledahan-penggeledahan selama ini dan aset-aset yang dimiliki First Travel, Setyo mengaku polisi akan melakukan konferensi pers di gedung Bareskrim Porli, Gambir, Jakarta Pusat. "Besok jam 10.00 WIB kami ke Bareskrim. Soal First Travel," kata dia, menerangkan.

Wakil Ketua PPATK Dian Ediana Rae membenarkan adanya surat permohonan tersebut. Dengan adanya surat permohonan resmi dari kepolisian semakin membulatkan tekad PPATK untuk segara menyelesaikan kasus dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan First Travel kepada 72 ribu calon jamaah umroh.

"Sudah, kami harapkan akan lebih cepat lagi kami menyelesaikan kasus ini bersama kepolisian," ujar Dian. 

Sebelumnya, Dian mengatakan PPATK mengidentifikasi ada triliunan rupiah dalam rekening milik bos First Travel. Sedangkan, dalam dua rekening perusahaan hanya tersisa saldo Rp 1,3 juta dan Rp 1,5 juta.

Dian juga mengatakan, tidak aneh kalau saldo milik perusahaan sekelas First Travel sangat minim. Sebab, banyak sekali uang yang ditarik dari rekening tersebut. 

Dia pun menambahkan, tim analis juga sedang melakukan penelusuran ke mana saja mengalirnya uang dalam rekening tersebut. Dian menduga, uang dalam rekening perusahaan bukan hanya mengalir pada pembelian aset. First Travel diduga juga memiliki rekening penyimpanan lain untuk menampung uang tersebut.

Dian juga menambahkan, manajemen keuangan First Travel kurang baik. Sebab, kendati memiliki rekening perusahaan, bos perusahaan itu kerap menggunakan rekening pribadi. “Kami juga melihat kesemrawutan antara rekening pribadi dan rekening perusahaan," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement