IHRAM.CO.ID, MAKKAH— Pergerakan jamaah haji Indonesia ke Arafah diantisipasi. Jamaah akan diberangkatkan ke Arafah pada 8 Dzulhijah 1438H.
Amir al-Hajj (baca: Amirul hajj), Lukman Hakim Saifuddin, mengatakan pergerakan jamaah ini akan dilakukan secara bertahap dalam tiga waktu, pagi, siang, dan sore.
“Pemberangkatan akan dimulai dari jamaah yang menempati kamar hotel di lantai bawah, dan seterusnya,” kata dia di Makkah, Selasa (22/8) seperti dilaporkan wartawan Republika.co.id, Nashih Nashrullah, dari Makkah Arab Saudi.
Dia mengatakan layanan bus antar jemput (shalawat) akan mulai dihentikan pada 27 Agustus 2017 karena alasan kepadatan dan armada busnya ditarik Naqabah (organda Saudi) untuk persiapan angkutan Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina). “Layanan katering juga akan dihentikan dan itu harus terus disosialisasikan agar dipahami jamaah,” kata Lukman yang juga Menteri Agama ini.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Nizar Ali mengatakan persiapan pelaksanaan wukuf di Arafah sudah mencapai 95 persen. Dari pantauan, seluruh tenda yang berada di 70 maktab sudah terpasang. Unsur pendukung lain seperti karpet, lampu dan alat pemadam kebakaran sudah siap.
“Tinggal memasang aksesoris saja, seperti ac dan air coller,"
Nizar menambahkan, masih cukup waktu untuk memasang seluruh perlengkapan lain yang akan membuat jamaah lebih nyaman di dalam tenda. Selain itu, ketersedia toilet yang ada dipastikan juga akan mampu memenuhi kebutuhan jamaah.
"Saya rasa masih ada waktu untuk melengkapi, rasio jamaah dan toilet dapat kita pastikan sudah terpenuhi," katanya.
Pengecekan kemudian dilakukan di dapur yang nantinya akan melayani kubutuhan jamaah selama di Arafah. Seluruh perlengkap seperti panci dalam ukuran besar dan alat untuk memasak sudah terlihat dan siap digunakan.
"Semua sudah memenuhi target, masih 10 hari lagi menuju puncak haji dan saya kira masih cukup waktu,” kata dia.
Menurut Nizar, listrik siap sedia dengan dukungan genset cadangan. Lampu LED yang terang, karena biasa orang Indonesia budaya kita hidup selalu terang. Di dalam tenda juga momen untuk membaca Alquran. “Kalau gelap kan tidak bisa baca, kalau lampu bagus bisa fokus ibadah," katanya.
Menurut Nizar Ali, pengecekan selalu dilakukan petugas mengenai kesiapan tenda-tenda di Arafah. Ditargetkan, semua akan rampung dua hari jelang hari Arafah tepat pada 7 Dzulhijjah. Dia memastikan tiap hari ada petugas dari Kantor Urusan Haji Makkah yang melakukan pemantauan renovasi di kawasan Arafah.