Sabtu 26 Aug 2017 10:42 WIB

21 Bus per Maktab akan Bawa Jamaah ke Arafah

Jamaah Haji indonesia tiba di Arafah.
Foto: Republika/ Amin Madani
Jamaah Haji indonesia tiba di Arafah.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan menuju Arafah pada 30 Agustus 2017. Sebanyak 21 bus dipersiapkan untuk membawa mereka dari Makkah menuju Arafah dengan system taraddudi (shuttle).

Kasi Transportasi Daker Makkah Asep Subhana, menjelaskan transportasi untuk Makkah-Arafah akan disiapkan 21 bus per Maktab yang disediakan Pihak Naqabah (Organda) Arab Saudi. Dengan demikian jika jamaah haji Indonesia terbagi menjadi 70 maktab makan akan tersedia kurang lebih 1470 bus.

“Bus ini akan bergerak dengan sistem taraddudi, berputar sebanyak tiga kali,” ujar di Makkah, Sabtu (26/8) seperti dilaporkan wartawan Republika.co.id, Nashih Nashrullah, dari Makkah Arab Saudi.

Dengan berputar tiga kali, kata Asep Subhana, maka satu bus cukup diisi 40 - 45 orang. Sebab, satu maktab berjumlah sekitar 3000 orang. “Semua jamaah dipastikan akan mendapat tempat duduk. Jamaah agar bersabar karena mobil akan berputar sampai semua jamaah terbawa ke Arafah,” kata Asep.

Asep menjelaskan, jumlah bus dibatasi hanya 21 per maktab karena jarak Makkah ke Arafah hanya 10 km. Kalau busnya terlalu banyak, maka akan terjadi kemacetan dan jadi jalanan isinya hanya bus saja. “Belum lagi dengan bus yang digunakan jamaah dari negara lain,” tutur dia.

Karena alasan yang sama, ujar dia, bus yang akan digunakan untuk membawa jamaah dari Arafah ke Muzdalifah juga akan dikurangi lagi, hanya tujuh bus per maktab. Sebab, jarak Arafah – Muzadalifah lebih pendek, hanya 5 km. “Bus ini akan berputar terus selama enam jam, mulai jam 18.00 – 24.00, atau sampai jemah habus terbawa semua ke Muzdalifah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Asep menjelaskan, pergerakan jamaah dari Makkah ke Arafah tahun ini tidak lagi menggunakan sistem undian (qurah), tapi sistem lantai per lantai.  Jamaah yang ada di lantai pertama akan berangkat lebih dahulu ke Arafah, dilanjutkan lantai berikutnya sampai habus.

Penempatan jamaah di Arafah, kata dia,  juga akan menyesuaikan dengan sistem baru ini. Jamaah yang tinggal di lantai bawah hotel yang diberangkatkan kali pertama, akan ditempatkan di tenda paling belakang. Begitu seterusnya secara berurutan. “Kloter terakhir yang berangkat ke Arafah akan ditempatkan di tenda paling depan,” ujar  Asep.

Dia mengatakan pola sama dilakukan dalam pergerakan jamaah dari Arafah ke Muzdalifah. Jamaah yang berangkat dari Makkah terakhir dan ditempatkan pada tenda terdepan, akan menjadi kloter awal yang berangkat ke Muzdalifah. Begitu seterusnya sampai kloter yang ada di tenda paling belakang menjadi kloter terakhir ke Muzdalifah.

“Kloter yang terakhir datang di Muzdalifah otomatis menempati tempat paling depan. Maka kloter tersebut akan diberangkatkan pertama kali ke Mina. Begitu seterusnya sampai kloter terakhir,” jelasnya. Di Mina, jamaah akan menjalani proses menginap (mabit) dan lontar jumrah. Setelah prosesi ini selesai, jamaah akan dibawa ke hotel di Makkah secara bertahap dengan menggunakan bus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement