Ahad 27 Aug 2017 04:21 WIB

Berkah Habibie dan HB Jassin: Berhaji dengan Menulis Alquran

Pelukis kaligrafi Didin Sirodjudin AR ketika melukis.
Foto: Didin Sirdojudin AR
Pelukis kaligrafi Didin Sirodjudin AR ketika melukis.

Oleh Didin Sirodjudin AR

بكتابة المصحف الشريف أنا (مع زوجتى وأمى) ذاهب لأداء فريضة الحج سنة ١٩٩٤. سبحان الله إن القرآن مملوء بالبركات لحاجاتناالدنيوية والأخروية

Rupa-rupa cara orang naik haji. Kalau saya, naik haji dengan menulis ‘Alquran Berwajah Puisi’ pesanan Sastrawan HB Jassin.

Setahun lamanya sejak ditulis beberapa juz, Alquran berukuran kertas hvs A-4 yang disusun "berwajah puisi" selama 10 bulan itu menuai kontroversi dan polemik di pelbagai mediamasa.


Tahun 1993, ketika HB Jassin meminta saya menulis mushaf tersebut, ia bertanya: "Berapa saya harus bayar?"

Tiba-tiba teringat kalau saya belum haji. "Saya dan istri mau haji. Jadi tolonglah Pak Jassin bayar 15 juta," jawab saya. Waktu itu ongkos naik haji 6 jutaan rupiah. 


"Wah, itu banyak sekali! Alquran yang ditulis Sdr Sirojuddin dulu kan hanya 3 juta!" Pak Jassin kaget.


"Pokoknya saya dan istri ingiiiiiiiiiiiin sekali naik haji," saya menimpali.


"Saya enggak sanggup membayarnya," jawan Yasin.


"Saya pun yakin Pak Jassin pasti tidak akan sanggup membayarnya."


"Terus, dari mana saya dapat uang?" HB Jassin, penulis buku "Heboh Sastra 68" dan pernah setahun dipenjara karena membela tulisan "Langit Makin Mendung" di Majalah sastra Horison yang dipimpinnya memang tidak punya banyak uang.

Mendengar pernyataan Pak Jassin, dengan mantap saya jawab: "Dari Allah Pak!"


"Baiklah kalau begitu saya akan minta dulu kepada Allah," katanya entah bergurau atau serius.

Namun yang pasti "Paus Sastra" itu menerima tawaran saya. (Keterangan gambar di sebelah kiri atas: Didin Sirodjudin AR tengah berdiskusi bersama HB Jassin).

Sampai sekitar tiga minggu kemudian saya dipanggil untuk mulai menulis. Rupanya tokoh sastra yg menghibahkan lebih 40.000 bukunya ke Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di Taman Ismail Marzuki ini mendapat bantuan Rp 25 juta dari Menristek BJ Habibie.


"Tuh kan Pak. Saya belum menulis, uangnya sudah ada. Hanya tiga minggu. Saya juga mintanya 15 juta, Pak Jassin malah dapat 25 juta. Bukankah itu dari Allah?" kata saya.

Pak Jassin hanya mangut-mangut sambil tersenyum menjawabnya: "Iya, benar-benar dari Allah!"

Sampai Alquran itu selesai ditulis, Pak Jassin membayar saya 17,5 juta dan sayapun bertiga dengan istri dan ibu berangkat haji tahun 1994.


Namun sesampai di Makkah, saya terkaget-kaget bukan kepalang. Apa pasalnya? Ya, karena sesampai di sana ternyata Pak HB Jassin juga sudah lebih dahulu berada di Makkah.Rupanya dia naik haji juga.

Setelah itu ia pun bercerita soal kepergian hajinya. Katanya,"Pak Harmoko (Menteri Penerangan) kagum sekali melihat tulisan Alquran Sirojuddin ini. Sebagai rasa senangnya, dia hajikan saya nyusul ente."

Subhanallah.

 

(Tulisan kaligrafi Didin Sirodjudin AR dalam terjemahan Alquran 'Alquran Berwajah Puisi' karya HB Jasin).

* Pelukis Kaligrafi dan Pendiri Lembaga Kaligrafi Alquran (Lemka)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement