Sabtu 26 Aug 2017 23:29 WIB

Ditemani Muassasah, Menag Pantau Fasilitas Baru Arafah

Menag Lukman mengecek tenda di Arafah
Foto: Republika/Nashih Nashrullah
Menag Lukman mengecek tenda di Arafah

IHRAM.CO.ID, MAKKAH— Pelaksanaan wukuf di Arafah tinggal empar hari lagi. Persiapan di Arafah dinyatakan siap 100 persen. Beberapa fasilitas dinyatakan tersedia dengan rasio yang mencukupi.  

Kesimpulan ini menyusul pemantauan langsung oleh Menteri Agama yang juga Amir al-Hajj (baca: Amirul Hajj) bersama jajaran Kementerian Agama yang disambut oleh Muassasah Asia Tenggara.

Wartawan Republika.co.id, Nashih Nashrullah, berkesempatan mengikuti pengecekan tersebut. Tampak dari pemantauan, beberapa logistik seperti air dan bahan makanan pokok sudah mulai masuk tenda-tenda seperti air mineral, beras, minyak goreng, dan peralatan dapur. Beberapa fasilitas pelengkap juga sudah disiapkan antaralain karpet dan pendingin udara.  

“Alhamdulillah, Muassasah menjelasakan bahwa hari ini seluruh tenda jamaah haji Indonesia sudah berdiri. 100 persen tenda jamaah sudah berdiri tegak,” kata Menag Lukman di kawasan Arafah, Sabtu (26/8). 

Dia menjelaskan mulai 6 atau 7 Dzulhijjah,  pasokan listrik akan mulai masuk untuk menghidupkan seluruh penyejuk udara, baik fan maupun air cooler. 

Terkait persiapan dapur, Menag memastikan dapur sudah disiapkan. Menag menilai dapur sudah siap beroperasi untuk mengolah makanan yang akan dikonsumsi seluruh jamaah haji Indonesia. Selama di Arafah, jamaah akan mendapatkan empat kali makan.

Menag juga mengecek langsung beberapa toilet Arafah. Secara acak, Menag membuka kran air dalam beberapa kamar mandi dan tampak airnya cukup baik. Semua toilet yang ada akan dibersihkan tiga kali dalam sehari. “Mudah-mudahan sampai saatnya kondisinya juga seperti itu. Pasokan air memadai,” tuturnya. 

Menag menilai kesiapan Arafah yang baru saja dilihat sudah sesuai harapan. Namun demikian, Menag mengaku akan terus melakukan pemantauan akhir, utamanya paska mulai adanya pasukan listrik pada 6 atau 7 Zulhijjah mendatang intuk memastikan listrik sudah masuk dan melihat suhu udara (dalam tenda) saat alat penyejuk udara sudah bekerja. “Hal ini penting untuk mengantisipasi gangguan kesehatan jamaah haji, khususnya yang berisiko tinggi,” jelas Menag.

Menag menambahkan, di setiap maktab nantinya akan disiapkan satu tenda khusus untuk klinik. Jamaah haji Indonesia akan menempati 70 maktab di Arafah. Dari jumlah itu, akan ada enam sektor ad hoc yang berfungsi sebagai klinik untuk melayani jamaah haji Indonesia.

Ketua Muassasah Asia Tenggara M Amin Indragiri mengaku pihaknya sudah menyiapkan 50 generator untuk memback up ketersediaan listrik di arafah. Pasokan listrik diperlukan mengingat tahun ini jamaah akan menempati tenda baru dengan tambahan penyejuk udara. Karenanya, dibutuhkan tenaga listrik yang cukup besar. 

Amin menjamin ketersedian pasokan listrik di Arafah pada musim haji tahun ini. Amin bahkan mengatakan bahwa selaku Ketua Muasasah, dirinya siap bertanggung jawab kalau masih ada gangguan listrik. “Saya apresiasi pemantauan Menag yang begitu detail dari kamar mandi hingga colokan listrik,” kata dia.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement