IHRAM.CO.ID, MAKKAH— Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menegaskan setiap jamaah haji yang wafat di Embarkasi dan Arab Saudi sebelum pelaksanaan wukuf di Arafah akan dibadalhajikan.
Bahkan, menurut Kepala Bidang Bimbingan Ibadah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Endang Jumali, tidak hanya yang wafat, jamaah yang sakit parah dan menurut medis tidak diharapkan kesembuhannya, bergantung dengan alat, serta mengalami gangguan jiwa juga akan dibadalhajikan.
Dia menjelaskan sampai hari ini, Ahad (27/8) tercatat ada 148 jamaah yang akan dibadalhajikan. Sebanyak 15 jamaah wafat di embarkasi Tanah Air dan 109 wafat di Arab Saudi.
Selain itu, kata dia, ada tujuh jamaah sakit parah yang dirawat di RS Arab Saudi. Juga ada 17 jamaah yang mengalami gangguan psikiatri.
“Jumlah ini bisa berubah sesuai dengan update jamaah haji wafat sampai dengan menjelang puncak haji, wukuf di Arafah,” kata dia di Kantor Daker Makkah, seperti dilaporkan wartawan Republika.co.id, Nashih Nashrullah, dari Makkah, Arab Saudi, Ahad (27/8).
Menurut Endang, sudah ada hampir 170 calon petugas badal haji yang mendaftar. Mereka akan diseleksi dan dipilih sesuai kebutuhan berdasarkan data terakhir jamaah haji yang akan dibadalhajikan.
Calon petugas badal haji ini, ungkap dia, akan diwawancara oleh para konsultan bimbingan ibadah Daker Makkah. Tujuannya, agar petugas badal yang terpilih adalah mereka yang mengerti tentang rukun haji dan masalah badal haji.
Untuk diketahui, seluruh jamaah haji Indonesia sudah diberangkatkan ke Arab Saudi. Total ada 512 kloter dengan 203.065 jamaah yang saat ini di tanah suci. Sebagian di antaranya ada yang meninggal. Bahkan ada juga yang wafat sejak di embarkasi Tanah Air.