Senin 28 Aug 2017 08:11 WIB

Catatan Hamka Naik Haji pada 1950

Buya Hamka
Buya Hamka

Hamka (Haji Malik Karim Amrullah) naik kapal Kota Baru, yang bertolak dari Tanjung Priok tanggal 16 Agustus 1950, persis satu hari sebelum Hari Proklamasi. Ia ditunjuk oleh MPH (Majelis Pimpinan Haji) sebagai pemimpin jamaah haji di kapal tersebut, sebanyak 970 orang.

Dalam kapal lain berangkat sekitar massa yang sama, masing-masing dengan pemimpinnya. Hamka di dibantu oleh Asa Safagih dan Ayah Hamid sebagai anggota pimpinan. Ketua Panitia Haji Sumatera adalah H Bustami Ibrahim, yang sudah lama dikenalnya sebagai salah seorang pemimpin cabang Muhammadiyah di Medan.

Tahun 1950 adalah tahun kemerdekaan yang diakui di tengah bangsa-bangsa di dunia. Juga tahun pertama urusan haji dipegang oleh Pemerintah RI.” Tentu belum sempurna”, tulis Hamka, tetapi tidak lagi bergantung pada kebijakan pemerintah kolonial. Momen yang istimewa ini disertai kebanggan sudah berhasil berebut kemerdekaan, sudah mempunyai martabat orang Republikan, mewarnai seluruh kisah perjalanan ini. Catatan Hamka ini dirangkum dalam buku ‘Naik Haji di Masa Silam’, karya Henri Chambret-Loir.

Orang Belanda pun bersikap baru. Di atas kapal tanggal 17 Agustus, kapten kapal, seorang Belanda yang telah empat belas kali melakukan perjalanan pulang pergi antara Indonesia dan Saudi Arabia, mengucapkan sebuah pidato nasionalis yang menyanjung tinggi kemerdekaan Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement