Selasa 29 Aug 2017 08:09 WIB

Ini yang Disiapkan Saudi di Armina untuk 2 Juta Jamaah Haji

Kondisi di Arafah, Makkah, Kamis (24/8), atau satu pekan menjelang pelaksanaan ibadah wukuf pada tanggal 9 Dzulhijah 1438 H atau 31 Agustus mendatang.
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Kondisi di Arafah, Makkah, Kamis (24/8), atau satu pekan menjelang pelaksanaan ibadah wukuf pada tanggal 9 Dzulhijah 1438 H atau 31 Agustus mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Mina, yang sering disebut sebagai Kota Putih, Kota Tenda, atau Kota yang Menjadi Tempat Tinggal Lima Hari, bersiap untuk menerima lebih dari dua juta jamaah, sekitar 1,8 juta berasal dari berbagai belahan dunia. Jutaan jamaah haji itu akan melakukan ibadah haji mulai dari wukuf di Arafah, bermalam di Muzdalifah, dan melontar jumrah di Jamarat, Mina. 

Dilansir dari Saudi Gazzette pada Selasa (29/8), jamaah haji akan melakukan wukuf di Arafah pada Kamis (31/8). Jamaah diperkirakan akan berangkat pada Rabu (30/8) ke Arafah, Mina, sebuah daerah pegunungan yang terletak sekitar lima kilometer di bagian timur Makkah. Bahkan, sebagian akan mulai menuju Mina pada Selasa malam. 

Semua institusi, baik pemerintah maupun swasta yang peduli dengan layanan haji, telah menyelesaikan berbagai persiapan untuk menerima jamaah. Institusi-institusi itu berupaya memberikan layanan sempurna yang memungkinkan jamaah melakukan ritual haji mereka dengan mudah, damai, dan nyaman. 

Otoritas Tertinggi untuk Pembangunan Makkah (SADM) mengumumkan sekitar 22 proyek pembangunan di tempat suci Mina, Arafah, dan Muzdalifah (Armina) telah selesai untuk menyambut para tamu Allah pada musim haji tahun ini.

Menurut otoritas tersebut, proyek tersebut mencakup jembatan pejalan kaki di sebelah barat rumah sakit Al-Wadi di Mina, membuat atap yang menaungi pejalan kaki dari distrik Al-Aziziyah di Makkah ke Jamarat di Mina. Lalu, pembangunan banyak toilet, pemasangan enam penggiling daging baru di rumah jagal modern di Almuaisyim. 

Kemudian, menyediakan semprotan air di area Jamarat untuk menyegarkan udara, membuat atap di jalan-jalan yang menuju ke stasiun kereta, dan menyelesaikan sebuah lokasi untuk mengolah hewan-hewan yang disembelih.

Di Muzdalifah, otoritas juga telah memasang sejumlah jembatan untuk memisahkan area pejalan kaki dan akses bus jamaah Turki. Jalan-jalan yang menjadi akses transportasi antar-jemput untuk jamaah Iran dan negara-negara Afrika non-Arab telah disesuaikan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas. 

Sejumlah toilet baru juga sudah didirikan di lokasi yang akan menjadi tempat bermalam jamaah ini. 

Di Arafah, di mana jamaah akan melakukan prosesi puncak haji, yakni wukuf, jalan untuk pejalan kaki telah dilindungi oleh barikade dan dinding semen. Kamera pengintai (CCTV) juga dipasang di Masjid Namira untuk memantau pergerakan di dalam dan luar masjid. 

Sebuah tangga beton yang kokoh juga telah dibangun di bagian utara Jabal Alrahman untuk memungkinkan jamaah memanjat dengan mudah. Selain itu, pergerakan jamaah ke bukit itu terpisah dari tenda jamaah haji asal Iran.

Lebih dari 95 persen jamaah yang berada di Madinah untuk memberi salam kepada Nabi Muhammad SAW dan berdoa di masjidnya, sudah meninggalkan Kota Nabi tersebut. Sekitar 2.200 bus yang membawa lebih dari 85 ribu jamaah meninggalkan Madinah ke Makkah pada Ahad (27/8). 

Sebanyak 1.340 jamaah dari Qatar telah sampai di Arab Saudi melalui darat melalui pos perbatasan Salwa. Mereka dipandu oleh Raja Salman sebagai tamu pribadinya.

Lebih dari 1.300 jamaah dari sekitar 80 negara telah tiba di Kerajaan Saudi sebagai tamu istimewa Raja Salman untuk melakukan ibadah haji tahun ini. Mereka termasuk para martir di Palestina, Mesir, dan Sudan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement