IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Karir gemilang pasangan suami istri Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan nampaknya harus berakhir. Keduanya tidak dapat lagi menikmati hasil karyanya lantaran kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana jamaah umrah yang kini membawanya ke balik jeruji besi.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, kini kepolisian bekerja sama dengan PPATK untuk menelusuri dugaan aliran dana First Travel. Bahkan, penyidik juga sudah menyerahkan puluhan rekening milik tersangka kepada PPATK untuk membongkar dan menelusuri transaksi-transaksi di dalamnya.
"Sudah ada hasil pemeriksaan dari PPATK terhadap beberapa nomor rekening dalam kaitan menerima dana jamaah, kemudian digunakan untuk apa saja dan berapa besarannya," ujar Rikwanto di Mabes Polri, Selasa (29/8).
Hasilnya, menurut Rikwanto cukup mencengangkan. Karena ternyata hampir seluruh kegiatan para tersangka ini dibiayai oleh dana jamaah. "Kami sampaikan garis besarnya saja penggunaan anggaran dari First Travel ini," katanya.
Pertama, digunakan untuk memberangkatkan 14 ribu jamaah umrah yang telah berangkat. Kedua, digunakan untuk biaya asuransi yang tidak begitu besar jumlahnya.
Ketiga, digunakan untuk kebutuhan pribadi seperti membeli rumah, properti, mobil, dan kantor First Travel. Termasuk kegiatan Anniesa yang merupakan desainer kondang asal Indonesia yang telah membawa karyanya ke kanca internasional.
"Ada beberapa aktivitas pribadi termasuk yang kegiatan di Amerika Fashion Show, termasuk juga restoran yang di London, itu (semua) sebagian besar penggunaan uang (jamaah) tersebut," katanya.
Seperti diketahui, kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana ini telah menyeret tiga orang tersangka. Ketiganya adalah Andika Surachman selaku direktur utama First Travel, Anniesa Hasibuan sebagai direktur, dan Kiki Hasibuan selaku komisaris keuangan.