IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Kepala Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid mengatakan layanan angkutan Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina) sepenuhnya merupakan kewenangan pemerintah Saudi. Dia memastikan layanan transportasi untuk melayani jamaah haji telah siap.
Layanan Armina akan dibagi dalam empat tahap. Pertama dari Makkah ke Arafah. Pemerintah Saudi menyiapkan 21 unit bus untuk setiap maktab. Satu maktab terdiri atas 3.000, sedangkan Indonesia memiliki 70 maktab. Jadi, ada 1.470 bus yang siap melayani. Di rute ini, pemberangkatan jamaah dibagi dalam tiga jadwal, yakni pukul 08.00-12.00, pukul 12.00-16.00 dan pukul 16.00-20.00.
Tahap kedua, angkutan dari Arafah-Muzdalifah sepanjang empat kilometer akan dimulai pada saat terbenamnya matahari, sesuai dengan syarat rukun wukuf. Nanti rasio bus akan dikurangi karena jarak dari Arafah ke Muzdalifah cukup pendek sehingga satu maktab disediakan sembilan bus. Bus akan berputar untuk satu maktab sekitar 6-7 kali putran.
"Itu diharapkan sebelum jam 12 malam sudah selesai," katanya saat ditemui di wilayah Jarwal, Makkah, Senin malam (28/8).
Selanjutnya, dari Muzdalifah ke Mina yang berjarak dua kilometer. Jumlah bus akan dikurangi menjadi tujuh bus tiap maktab. Menurutnya, pengurangan angkutan ini bukan berarti tidak ada bus tetapi dilakukan demi menjaga perputaran bus tetap berjalan. Jika terlalu banyak bus, justru akan menimbulkan kemacetan.
Terakhir adalah dari Mina kembali ke Makkah. Jumlah bus dikembalikan semula menjadi 21 bus per maktab.
Angkutan ini dibagi dua. Bagi jamaah yang akan mengikuti nafar awal akan diangkut pada 12 Dzulhijah mulai pukul 07.00-16.00 karena jamaah yang mengambil nafar awal harus berada di luar Mina sebelum terbenam matahari. Lalu, untuk jamaah yang mengambil nafar tsani angkutannya dimulai pada 13 Dzulhijah mulai pukul 07.00 sampai jamaah terangkut semua, tidak dibatasi.
Umumnya jamaah yang kembali pada pekan pertama mengambil nafar awal. "Itu sudah kita prediksi karena suhu dan cuaca di Mina banyak jamaah yang memutuskan nanti. Biasanya kalau sudah di Mina satu hari, mereka memutuskan nafar awal," kata Subhan.
Nafar awal, yakni jamaah hanya melontar jumrah di 10, 11, 12 Dzulhijah. Mereka hanya dua malam menginap di Mina dan meninggalkan Mina menuju Makkah pada 12 Dzulhijah sebelum matahari terbenam.
Sementara, nafar tsani atau nafar akhir yakni jamaah melontar jumrah pada 10, 11, 12 dan 13 Dzulhijah dengan total batu yang dilontar sebanyak 70 butir. Mereka menginap di Mina selama tiga malam dan meninggalkan Mina menuju Makkah pada 13 Dzulhijah.
Dia memastikan bus bagi mereka tetap disiapkan. Semua jenis bus dikerahkan untuk mengangkut jamaah, yakni bus shalawat dan bus antarkota. Satu bus berkapasitas 144 orang. Untuk Makkah-Arafah, semua jamaah bisa mendapat kursi. Sedangkan Arafah-Muzdalifah yang jaraknya pendek akan dimaksimalkan kapasitasnya. Artinya, ada jamaah yang berdiri. Jamaah tidak perlu khawatir bercampur dengan jamaah lain di bus karena di tiap maktab terdapat pemandu yang mengarahkan.