IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Makna wukuf adalah berhenti, diam tanpa bergerak. Makna istilahnya adalah berkumpulnya semua jamaah haji di Padang Arafah pada 9 Dzulhijah.

Hari itu adalah puncaknya ibadah haji dan wukuf adalah sebesar-besar rukun haji. Seperti dinyatakan Rasulullah, "Haji adalah (wukuf) pada hari Arafah (HR Bukhari dan Muslim)."

Jika dikaitkan dengan thawaf, maka setelah kehidupan diwarnai dengan gerakan, maka pada suatu saat gerakan itu akan berhenti. Manusia suatu saat jantungnya akan berhenti berdetak, matanya akan berhenti berkedip, kaki dan tangannya akan berhenti melangkah da berkeliat, maka terjadilah kematian.

Manusia sebagai mikro kosmos pada suatu saat nanti akan dikumpulkan di Padang Mahsyar. Padang Arafah menjadi lambang dari Padang Mahsyar yang digambarkan dalam sebuah hadits "Pada hati dimana tidak ada lagi pengayoman, kecuali pengayoman-Nya".

Arafahlah tempat berkumpulnya jamaah haji yang datang dari berbagai penjuru dunia yang berbeda-beda bahasa dan warna kulitnya, tetap mempunyai satu tujuan yang dilandasi persamaan, tidak ada perbedaan antara yang kaya dan miskin.

Wukuf di Padang Arafah mempunyai arti sangat penting bagi jamaah haji. Rukun haji yang satu ini menentukan sah atau tidaknya ibadah haji.

Setelah wukuf dilakukan, jamaah merasakan bebas dari beban dosa kepada Allah, yakin doanya dikabulkan dan merasakan dorogan kuat untuk berbuat kebaikan. Rahmat Allah pun dirasakan menentramkan hati.

Naib Amirul Haj Musthofa Aqil Siradj, dalma khutbah maghribnya di Arafah, Rabu (30/8), mengatakan wukuf di Padang Arafah berarti membebaskan diri dari hal-hal keduniawian yang bersifat ornamentalis. 

Wukuf di Padang Arafah digelar bakda Zhuhur pada 9 Dzulhijah yang jatuh pada Kamis (31/8). Jamaah dari berbagai negara berkumpul di padang terbuka memenuhi panggilan Allah, berzikir, berdoa dan memohon ampunan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika