IHRAM.CO.ID, LONDON -- Berhaji adalah sebuah perjalanan spiritual yang bertujuan mendekatkan diri pada Allah SWT. Umat Muslim dari seluruh dunia berbondong-bondong menuju ke satu tempat yang sama dengan apa pun caranya.
Perjuangan yang mereka lakukan memiliki masing-masing kesan. Ada yang memilih melakukan perjalanan dengan cara umum ada juga yang memilih sendiri cara perjalanan mereka.
Seperti sebuah keluarga dari Hawaii yang memilih perjalanan terpanjang sebelum tiba di Makkah. Keluarga ini terdiri dari ayah berkewarganegaraan Amerika Corey Gallivan, ibu seorang warga asal Indonesia Andhini dan dua putri mereka yang berusia 15 dan 13 tahun.
Mereka memilih menghabiskan waktu terpanjang selama 26 jam penerbangan dari Hawaii. Mereka juga melakukan perjalanan darat diantara waktu-waktu tersebut. "Ratusan tahun lalu, peziarah akan mengarungi perjalanan darat dan laut selama berbulan-bulan," kata Gallivan.
Ia mengaku ingin merasakan bagaimana menjadi seorang peziarah yang berjuang sebelum sampai Makkah. Andhini yang merupakan seorang ibu rumah tangga juga lebih ingin menikmati perjalanan spiritual mereka.
Ia mempersiapkan perjalanan keluarganya sejak berbulan-bulan sebelumnya. Baik secara fisik maupun spiritual. "Saya sudah menunggu ini sejak bertahun-tahun, saya menangis ketika bisa melakukannya, yang lebih baik adalah anak-anak bisa ikut," kata dia.
Gallivan mengatakan haji bukan sebuah liburan. Ini adalah perjalanan spiritual untuk berserah pada Allah. Ia juga bisa mengajari anak-anaknya banyak hal. "Mereka tidak pernah membayangkan ini sebelumnya," kata dia.
Visa haji yang mereka dapatkan masuk dalam kuota haji pemerintah AS. Keluarga Gallivan akan menghabiskan waktu 16 hari di Makkah dan Madinah setelah melalui perjalanan sejauh 15 ribu kilometer.
Gallivan memilih paket perjalanannya sendiri dari Sara International Travel. Mulai dari hotel menginap sebelum mencapai Saudi, transportasi darat, layanan visa, pemandu spiritual hingga akomodasi selama berhaji di tanah suci.