Jumat 01 Sep 2017 06:17 WIB

Dua Juta Jamaah Haji Datang di Musim Haji 2017

Rep: Novita Intan/ Red: Winda Destiana Putri
Jamaah haji berdoa sebelum tiba waktunya berangkat menuju Muzdalifah dari Padang Arafah usai berwukuf, Kamis (31/8) waktu setempat.
Foto: Mast Irham/EPA
Jamaah haji berdoa sebelum tiba waktunya berangkat menuju Muzdalifah dari Padang Arafah usai berwukuf, Kamis (31/8) waktu setempat.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA - Arab Saudi sampai saat ini telah mencatat 1,497 juta jamaah haji yang datang secara bergelombang dalam persiapan ibadah haji tahun ini. Secara total, sekitar dua juta orang dari seluruh dunia diharapkan akan mengunjungi Kota Suci Mekah, Arab Saudi, menjadikannya pertemuan internasional tahunan terbesar, dan bagi sebagian besar umat Islam, ibadah haji merupakan puncak kehidupan spiritual mereka.

Hal itu tertuang dalam siaran pers dari Kementerian Budaya dan Informasi Arab Saudi (MOCI) yang diterima Republika.co.id, Jakarta, Kamis (31/8). Sebagai salah satu dari lima rukun Islam, menunaikan ibadah haji ke Makkah, adalah wajib bagi Muslim yang memiliki kemampuan fisik dan finansial untuk melakukan setidaknya sekali dalam kehidupan mereka. Rangkaian ibadah haji dimaksudkan untuk membersihkan jiwa dan menunjukkan kesetaraan dan solidaritas sesama umat Islam, dalam penyerahan mereka kepada Allah SWT.

Tanggung jawab untuk mengatur ibadah haji dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi, di bawah pengawasan langsung Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Mohammad bin Salman; sebuah perhelatan logistik raksasa yang akan berlangsung sampai musim Haji berakhir pada tanggal 4 September 2017.

Jamaah haji dari berbagai negara terus berdatangan untuk Haji 2017 dengan jumlah yang telah berlipat ganda secara eksponensial selama bertahun-tahun, dari hanya 24 ribu di tahun 1941 menjadi 1,325 juta pada tahun 2016. Termasuk jamaah haji lokal yang tinggal di Arab Saudi, sebanyak 1,86 juta yang melakukan ibadah haji tahun lalu.

Pejabat Saudi telah melakukan persiapan untuk menerima kedatangan para jamaah dalam jumlah besar, yang banyak di antaranya juga mengunjungi Madinah. Tim haji yang ditugaskan di lapangan juga dibekali dengan kemampuan berbicara dalam lebih dari selusin bahasa untuk memastikan bahwa kebutuhan para jamaah dapat terpenuhi.

Mina juga dikenal sebagai Kota Tenda karena menampung puluhan ribu tenda ber-AC sebagai akomodasi sementara untuk sebagian besar jamaah haji yang diperkirakan akan ambil bagian dalam puncak ibadah haji tahun ini. Mina terletak di antara Pegunungan Arafah dan Masjid Agung Makkah.

Tenda-tenda tersebut disusun rapi dalam barisan dan dikelompokkan ke dalam area yang diberi tanda dengan angka dan warna sesuai dengan kewarganegaraan. Setiap jamaah diberi lencana dengan nomor dan warna yang ditetapkan untuk membantu mereka menemukan jalan kembali ke tenda jika mereka tersesat. Untuk mencegah kebakaran, tenda-tenda itu dibangun dari fiberglass berlapis teflon, dan dilengkapi dengan alat penyemprot air dan alat pemadam kebakaran.

Lebih dari 17 ribu personel yang sangat terlatih, didukung 3.000 kendaraan canggih, berada dalam posisi siaga untuk menjamin tingkat keselamatan tertinggi bagi para jamaah. Serta lebih dari 2.000 personil Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi ditempatkan di Makkah, Madinah dan tempat-tempat suci lainnya untuk memberikan layanan ambulans kepada para jamaah selama ibadah haji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement