IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia akan melontar jumrah Ula, Wustha dan Aqabah, Sabtu (2/8). Sebelumnya, pada 10 Dzulhijah atau Jumat (1/9), jamaah haji telah melontar jumrah Aqabah. 

Pada saat melempar jumrah yang pertama, banyak jamaah haji Indonesia yang tumbang karena kelelahan. Perjalanan empat kilometer yang harus ditempuh dengan berjalan kaki di Terowongan Mina banyak membuat jamaah usia lanjut tidak mampu menyesaikan perjalanan keluar terowongan. Belum lagi jamaah harus berjalan kaki dari dan menuju maktab mereka.

Setelah merasakan medan untuk melontar jumrah, banyak jamaah yang akhirnya setuju lontaran jumrahnya diba''dalkan. Demi keselamatan dan bentrok dengan jamaah dari negara lain, waktu melontar jumrah untuk jamaah Indonesia telah diatur.

Berikut waktu larangan bagi jamaah haji Indonesia untuk melontar jumrah.

1. 10 Dzulhijah larangan melontar jamarat dari pukul 06.00-10.30 WAS.

2. 11 Dzulhijah larangan melontar jamarat dari pukul 14.00-18.00 WAS.

3. 12 Dzulhijah larangan melontar jamarat dari pukul 10.30-14.00 WAS. 

Jamaah melontar jumrah setelah mabit (bermalam di Muzdalifah). Untuk tahun ini, pertama kalinya jamaah Indonesia menerima kantong berisi 100 buah batu kerikil. Batu kerikil tersebut disiapkan oleh muasassah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika