IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Pelaksanaan pelontaran jumrah pada hari kedua berlangsung lancar, Sabtu (2/9). Kondisi padat jamaah terjadi pada pagi hari.
Seperti dilaporkan Wartawan Republika.co.id, Ani Nursalikah dari Makkah, menjelang siang hingga dini hari, kondisi tempat melempar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah terpantau lengang. Hal ini berbeda jauh dengan hari pertama pelontaran jumrah, Jumat (1/9), di mana banyak jamaah haji Indonesia yang tumbang karena kelelahan di Terowongan Mina, bahkan sebelum mereka melempar jumrah.
Pelemparan jumrah pertama merupakan titik kritis proses ibadah haji. Hampir semua jamaah ingin melakukan karena penasaran dengan jamarat, simbol tempat setan. Sering kali mereka tak memperhatikan kondisi tubuh. Padahal, jalan menuju ke jamarat cukup jauh, melewati beberapa terowongan yang menembus gunung batu.
Kepala Daker Madinah yang bertanggung jawab pada operasional di Mina Amin Handoyo mengatakan, prosesi berjalan lancar. "Biasanya karena hari pertama sudah merasakan lelahnya, mereka banyak yang memilih dibadalkan," katanya saat ditemui di Mina, Sabtu malam.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersyukur semua jamaah mematuhi aturan waktu melempar jumrah. Prosesi melempar jumrah dilakukan tiga kali dan akan berakhir, Ahad (3/9), bagi yang mengambil nafar awal. Selanjutnya jamaah akan melaksakan thawaf ifadhah dan sa'i di Masjid Al-Haram.