IHRAM.CO.ID, MINA -- Operator tur di bawah naungan Asosiasi Operator Haji dan Umrah Nigeria (AHUON) telah mengecam layanan buruk yang diberikan kepada jamaah haji mereka selama mereka tinggal di Mina, Arafah dan Muzdalifa.
Dilansir dari Dailytrust, Ahad (3/9) Ketua AHUON untuk Southwest, Qasim Alabi mengatakan, sangat disayangkan bahwa layanan yang didapatkan tidak sesuai dengan harga yang telah dibayarkan. Dia mendapatkan informasi bahwa ada tantangan di Mina dan Arafah terkait akomodasi dan makan untuk jamaah internasional.
Dia mendorong Kelompok Masyarakat Sipil dan Wartawan Haji Independen untuk meminta penyelidikan atas masalah ini. Wartawan Haji meminta Komisi Haji Nasional Nigeria (NAHCON) untuk memberi sanksi kepada operator tur yang diduga gagal memberikan layanan kepada jamaah mereka di tanah suci.
Banyak operator wisata yang membawa jamaah termasuk orang-orang dari Lagos State tidak dapat diakomodasi di Mina begitu juga di Muzdalifa dimana operator tur mengeluhkan layanan yang buruk oleh penyedia layanan. Sebagian besar tenda tidak dilengkapi kasur bahkan jamaah sempat menggerutu dengan makanan yang diberikan kepada mereka.
Namun, Ketua AHUON yang berbicara dengan wartawan dari Makkah mengatakan, bahwa operator tur tidak dapat disalahkan atas masalah yang dialami di Mina dan Arafah. Menurut dia, penyedia layanan yang dikontrak melalui NAHCON yang sepenuhnya harus bertanggung jawab atas akomodasi dan makanan di Armina bukan operator tur.
Dia mengatakan, siapa pun yang menyalahkan pihak operator tur hanyalah mereka yang tidak tahu mengenai moda operasi di Mina dan Arafah. Alabi yang merupakan MD / CEO Habdat Xpress juga mengecam pengaturan transportasi yang buruk oleh penyedia layanan. Dia mencatat pada hari dimana jamaah Nigeria harus pindah dari Makkah ke Mina, bus tidak tersedia untuk kelompoknya.
"Faktanya adalah bahwa kita bukan orang yang bertanggung jawab atas penyediaan tenda di Mina atau Muzdalifa. Ini adalah tanggung jawab Muasasa (penyedia layanan). Misalnya, kita membayar semua uang melalui Komisi Haji Nasional ke Muasasa Sayangnya kami tidak menerima layanan yang mereka janjikan kepada kami," ujarnya.
"Sebagai contoh, kami sampai di Mina dan tidak ada akomodasi untuk sebagian besar operator tur. Perusahaan saya sendiri, kami berada di jalan semalaman sampai hari berikutnya. Sebenarnya, pada hari itu kami harus meninggalkan Makkah untuk ke Mina, mereka mengatakan kepada kami untuk berangkat pukul 4:30 pagi dan kami telah memberitahu semua jamaah kami untuk turun ke bawah. Mereka ada di sana sampai Zuhur (siang) dan tidak ada bis untuk mengantar dan tidak ada komunikasi. " ujar dia
Mereka mengklaim sebagian besar operator tur tidak memberikan rincian lengkap tentang jamaah mereka ke penyedia layanan. Padahal ini tidak terjadi, pihak berwenang telah memiliki catatan peziarah yang diberi visa.
Sementara itu, NAHCON telah memuji Pemerintah Negara Bagian Lagos atas dukungannya kepada jamaah hajj mengatakan, bahwa tidak ada negara di Nigeria yang bisa mengungguli Lagos dalam hal penyediaan dan pengaturan jamaah. Penghargaan tersebut diberikan saat kunjungan pejabat NAHCON yang dipimpin oleh Alhaji Abdullahi Saleh, Komisaris Operasi ke Tenda Lagos di Mina.
Saleh mengucapkan, selamat kepada Akinwunmi Ambode yang memimpin pemerintah dan dewan untuk penyediaan fasilitas standar selama latihan haji, mendesak jamaah haji untuk mendoakan pimpinan Dewan.
Komisaris Urusan Dalam Negeri dan Amir-ul-Haji, Dr. Abdul-Hakeem Abdullateef juga memuji langkah raksasa NAHCON dalam mengkoordinasikan urusan haji.
Sementara itu, jamaah Lagos telah tiba di Makkah pada saat pengajuan laporan ini setelah menyelesaikan ritual haji di Mina dari tempat mereka melanjutkan perjalanan ke Jamarat untuk melakukan ritual rajam selama tiga hari.