IHRAM.CO.ID, MINA -- Pusat operasi keamanan terpadu 911 Saudi Arabia menerima lebih dari 64 ribu laporan per hari saat pekan haji. Laporan berasal dari wilayah situs suci dan sebagian besar terkait dengan layanan kemanusiaan.
Dilansir Arab News, Senin (4/9), pusat operasi memantau pelaksanaan ibadah haji dengan 5.000 kamera pemantau. Sekitar 720 personil dikerahkan selama 24 jam untuk menerima laporan.
Mereka bicara dalam enam bahasa untuk memudahkan komunikasi. Yakni bahasa Arab, Inggris, Prancis, Farsi, Urdu dan Indonesia. Pejabat keamanan, Abdulrahman Al-Saleh mengatakan pusat operasi bekerja sama dengan sejumlah lembaga keamanan lain.
Seperti lembaga darurat, patroli, lalu lintas, departemen keamanan jalan dan Pertahanan Sipil. Hal ini demi terjaganya integrasi pelayanan keamanan jamaah selama puncak ibadah haji.
Program keamanan ini juga melibatkan sejumlah kementerian, seperti kesehatan, lingkungan, pengairan, pertanian dan transportasi. "Ada juga lembaga dan sekretariat, termasuk Saudi Red Crescent Authority (SRCA)," kata Al-Saleh.
Pusat operasi keamanan ini baru maksimal di Makkah dan sekitarnya untuk memantau pusat haji. Namun dalam beberapa waktu kedepan, pelayanan seperti di atas akan menjangkau seluruh wilayah di Arab Saudi.
"Mekanisme kerja pusat operasi ini berdasar pada menerima laporan, mengumpulkan informasi dan menyalurkannya pada pihak terkait," kata Al-Saleh. Informasi akan terintegrasi dalam 30 detik.
Pusat operasi di Makkah saat ini terbagi dalam beberapa seksi. Termasuk layanan khusus untuk menerima laporan dari perempuan terkait hal-hal keperempuanan.
Sejauh ini, pusat operasi telah mendapat dukungan dari kementerian Kesehatan di beberapa tempat. Seperti Makkah, Jeddah dan Taif.