Jumat 08 Sep 2017 13:54 WIB

Jamaah Haji Diminta Dorong Peningkatan Aktivitas Keagamaan

Rep: Antara/ Red: Endro Yuwanto
 Rombongan jamaah haji Indonesia berjalan kaki menuju Jamarat, melintasi terowongan King Fahd di Shisha, Makkah, Senin (12/9), untuk melontar jumrah di Mina. (Republika/ Amin Madani)
Foto: Republika/ Amin Madani
Rombongan jamaah haji Indonesia berjalan kaki menuju Jamarat, melintasi terowongan King Fahd di Shisha, Makkah, Senin (12/9), untuk melontar jumrah di Mina. (Republika/ Amin Madani)

IHRAM.CO.ID, BUKIT TINGGI -- Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, Sumatra Barat (Sumbar), mengimbau jamaah haji asal daerah itu yang segera kembali ke Tanah Air agar selanjutnya menjadi pendorong peningkatan aktivitas keagamaan di lingkungan tempat tinggal. Pasalnya, kemabruran haji dapat dijaga dengan makin giat beribadah, menjaga silaturahim, dan aktif dalam kegiatan keagamaan.

"Kami berharap jamaah haji aktif dalam aktivitas keagamaan di lingkungannya masing-masing. Ayomi masyarakat agar selalu dekat dengan agama sehingga tercipta kondisi sosial yang lebih baik," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Bukittinggi, Abrar Munanda, Jumat (8/9).

Menurut Abrar, kepulangan jamaah haji asal Bukittinggi dijadwalkan pada 14 September dan 25 September 2017 atau dalam dua kelompok terbang (kloter). "Saat pemberangkatan awal Agustus 2017 lalu, ada visa yang belum terbit bagi sejumlah jamaah sehingga pemberangkatan terpisah. Jamaah tergabung dalam kloter tujuh dan 17," jelasnya.

Abrar menerangkan, rombongan pertama sebanyak 266 orang berangkat dari Jeddah pada 14 September 2017 pukul 15.00 WIB dan sampai di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) jelang tengah malam tepatnya pukul 23.55 WIB. Sesuai jadwal dan prosedur, jamaah terlebih dahulu melalui proses imigrasi dan diperkirakan sampai di Asrama Haji Padang pada 15 September 2017 pukul 02.00 WIB.

Selanjutnya, lanjut Abrar, rombongan kedua tergabung pada kloter 17 berjumlah 31 orang terdiri dari 23 orang yang terlambat visa, tujuh orang pendamping yang ikut menunda keberangkatan, dan satu cadangan berangkat dari Madinah pada 25 September 2017 pukul 10.35 WIB. Jamaah diperkirakan sampai di BIM pada malam harinya pukul 19.35 WIB dan setelah melalui proses imigrasi dilanjutkan menuju asrama haji. "Informasi yang kami terima hingga Kamis (8/9), tidak ada jamaah asal Bukittinggi yang meninggal dunia. Jadi jumlah yang berangkat sama dengan yang pulang," katanya.

Abrar berpesan bagi jamaah yang sempat sakit saat berada di Tanah Suci agar setelah sampai di kampung halaman rutin melakukan pengecekan kesehatan ke puskesmas terdekat dengan membawa buku kesehatan. "Seperti halnya saat keberangkatan, kepulangan juga cukup memakan tenaga, kami imbau jamaah selalu memperhatikan kondisi kesehatan tubuh agar perjalanan lancar," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement