IHRAM.CO.ID, PADANG -- Dua jamaah haji debarkasi Padang yang sempat dirawat secara intensif di RSUP M Djamil dinyatakan negatif MERS (Middle East Respiratory Syndrome), penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus korona.
Kedua jamaah tersebut, salah satunya telah meninggal dunia pada Ahad (10/9), dinyatakan mengidap penyakit pernafasan biasa tanpa terdeteksi adanya virus korona yang menyebabkan MERS. Hasil pemeriksaan atas sampel darah kedua jamaah telah resmi keluar pada Rabu (13/9). Artinya, panitia haji tidak perlu melakukan tindakan preventif dengan memeriksa seluruh jamaah haji yang satu pesawat dengan kedua pasien.
"Hasilnya negatif dari virus korona. Artinya negatif MERS," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat, Dr Nany, Rabu (13/9).
Sebelumnya, tim kesehatan haji debarkasi Padang memutuskan untuk melakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan MERS sebagai langkah pencegahan terhadap jamaah haji lainnya yang berada dalam satu pesawat. Kedua pasien memang disebutkan memiliki gejala penyakit serupa dengan gejala yang timbul bila terinfeksi virus korona.
Plt Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sumatra Barat (Sumbar) Syamsuir menambahkan, hingga saat ini tidak ada lagi jamaah haji debarkasi Padang yang menjalani perawatan medis di RSUP M Djamil.
Seorang jamaah haji asal Bengkulu sempat dirawat di klinik asrama haji pada Selasa (12/9) malam namun segera dipulangkan. Sementara, jamaah lainnya dari kloter 4 yang juga sempat dirujuk ke RSUP M Djamil pada Senin (11/9) juga sudah dipulangkan.
"Jadi perlu dijelaskan bahwa jamaah haji yang sempat terduga kemarin, bukan MERS. Cuma sesak nafas biasa," ujar Syamsuir.
Syamsuir menegaskan, pihaknya tetap melakukan prosedur kesehatan kepada seluruh jamaah haji yang pulang ke Tanah Air. Setibanya di asrama haji, lanjutnya, seluruh jamaah haji langsung dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi apakah ada virus yang dibawa jamaah dari Tanah Suci.
"Dari awal begitu turun dari pesawat, dinas kesehatan sudah antisipasi. Itu kan sudah diperiksa di bandara. Kalau ada rasanya agak beda dengan yang lain langsung diambil langsung," kata Syamsuir.
Sebelumnya, dua jamaah haji debarkasi Padang dinyatakan terduga MERS. Keduanya sempat menjalani perawatan intensfi di RSUP M Djamil Padang. Meski begitu, tim dokter RSUP M Djamil memang belum bisa memastikan apakah penyakit yang diderita kedua pasien tersebut benar-benar MERS atau penyakit pernafasan biasa. Rusilawati, dokter spesialis paru yang menangani kedua pasien menyebutkan, pihaknya harus menunggu hasil pemeriksaan.
Jamaah haji yang meninggal pada Ahad (10/9) berinisial R (62 tahun) asal Bengkulu yang tergabung dalam kloter 3 debarkasi Padang. Sedangkan, pasien lainnya adalah jamaah haji berinisial A (79) asal Kabupaten Agam, Sumbar yang tergabung di kloter 2.