REPUBLIKA.CO.ID, Kepulangan jamaah haji, biasanya identik dengan oleh-oleh khas haji. Namun, adanya barang bawaan yang dibatasi oleh pihak bandara, membuat jamaah tak bisa membeli banyak oleh-oleh dari Makkah. Meski demikian, tak perlu khawatir sebab oleh-oleh khas haji dapat ditemukan di Pasar Tanah Abang, Jakarta dengan harga yang cukup terjangkau.
Siapa yang tak mengenal Pasar Tanah Abang. Pasar ini terletak di Jakarta Pusat dan merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara. Pasar tersebut menjual oleh-oleh khas haji, tersebar di berbagai blok, di antaranya blok A, B, dan F. Para pembeli berasal dari berbagai wilayah untuk berburu oleh-oleh tersebut.
“Pembeli yang datang ada dari luar daerah. Ada yang dari Sumatera. Kebanyakan dari jakarta dan sekitar seperti Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang. Di daerahnya terkadang jarang sedangkan di sini lengkap, banyak pilihan, dan harganya terjangkau. Pembeli bisa sekalian belanja yang lain,” kata Abdul Wahid, pemilik salah satu Toko di Blok F, Sabtu (17/9).
Hanya saja, dikatakan Wahidi, harga barang mengalami kenaikan di musim haji tahun ini. Hal itu, disebabkan karena keinginan pembeli meningkat, sedang ketersediaan barang menipis. Namun, menurutnya, meski harga mengalami kenaikan, masih dapat dikatakan terjangkau oleh kantong para konsumennya.
Dia pun menjelaskan, bahwa untuk harga oleh-oleh khas haji ini, baik di Pasar Tanah Abang dengan Makkah, hampir sama. “Kurma Nabi disana sekilo bisa mencapai antara 60 sampai 100 riyal per kilonya. Sedang di sini kurang lebihnya harganya 350 sampai 500 ribu per kilonya,” ujarnya.
Wahid menyebutkan, yang menjadi favorit pembeli untuk oleh-oleh adalah kurma, Zamzam, kismis, dan kacang arab. Adapun untuk kismis harganya bervariasi, berkisar Rp 70 ribu hingga Rp 75 ribu perkilonya. Sedang untuk air Zamzam berkisar hingga Rp 500 ribu per lima liter. Selain makanan, oleh-oleh yang diminati pembeli adalah sajadah, parfum, peci, kerudung, dan tasbih.
Dia mendatangkan, barang dagangannya di datangkan dari Cina, Arab, Yaman, Pakistan, serta India. Namun, dikatakan Wahid, toko miliknya sudah ramai pembeli saat menjelang qurban.
Adapun Yoyo penjual di Blok A Pasar Tanah Abang mengatakan, oleh-oleh yang paling diminati pembeli di tokonya adalah kurma nabi. Meski terbilang mahal, namun rasanya yang nikmat digemari oleh para pembeli.
Salah satu pembeli, Nurbaya asal Sumatera mengaku, dirinya sengaja ke Pasar Tanah Abang untuk mencari oleh-oleh khas haji. Dia mengaku, membeli oleh-oleh haji itu untuk dibagikanakan kepada keluarga dan tetangga sekitar rumahnya.
“Di sini banyak pilihannya. Di daerah saya tidak ada yang menjual oleh-oleh khas haji. Saya sama keluarga sekalian belanja yang lain di pasar ini,” ujarnya.
Sama halnya dengan Nurbaya, warga asal Tanjung Priuk Riskia juga mencari oleh-oleh khas haji untuk keluarga dan tetangga. Ia megatakan sang suami dan ibu mertua sedang melakukan ibadah haji. Namun, saat ini, belum tiba di Jakarta karena mendapatkan kloter terakhir. Ia mengaku, bahwa sang suami dan ibu mertua tak sempat berbelanja karena memfokuskan pada ibadah mereka.
“Jadi di sana memang hanya fokus untuk ibadah. Masalah oleh-oleh bisa beli di sini. Lagian juga sama saja rasanya kalo kurma, kismis. Selain itu barang bawaankan dibatasi sama bandara. Kasihan jugan nanti sudah beli banyak gak tahunya disita sama pihak bandara,” katanya. Mgrol 97