IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Sebagai negara dengan jumlah jamaah haji terbesar di dunia, sudah sewajarnya terdapat petunjuk tempat atau informasi dalam bahasa Indonesia di Masjid Nabawi, Madinah.
Kepala Daerah Kerja Madinah Amin Handoyo menyadari hal itu. Dia mengaku sudah sering menyampaikan minimnya petunjuk bahasa Indonesia ini kepada Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi.
Dia mengatakan Pemerintah Saudi mengaku sudah paham. Namun mereka mencari bahasa yang bisa dipahami semua. "Bukan hanya bahasa Indonesia, tapi juga bahasa yang dipahami oleh warga Malaysia dan beberapa daerah yang menggunakan bahasa Melayu," ujarnya saat ditemui di kantor Daker Madinah, Selasa (19/9).
Amin mengatakan Pemerintah Saudi menganggap bahasa Melayu lebih mewakili ketimbang bahasa Indonesia. "Memang Saudi meminimalkan atribut dari suatu negara," kata Amin.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, petunjuk lokasi di Masjid Nabawi dalam bahasa Indonesia masih minim. Petunjuk tempat toilet terpampang besar dalam bahasa Inggris. Sedangkan tidak semua jamaah haji Indonesia bisa memahami bahasa Inggris.
Petunjuk lokasi menuju ke Raudhah atau makam Baginda Rasulullah juga tidak ada. Karena itulah terdapat petugas Perlindungan Jamaah (Linjam) yang mendampingi jamaah perempuan. Mereka yang menunjukkan lokasi Raudhah dan mengawal pergerakan jamaah.
Sewaktu berziarah menuju Raudhah, Republika.co.id harus bertanya kepada sejumlah askar. Para askar perempuan ini juga tidak semua mampu berbahasa Indonesia. Saat mengantre menuju Raudhah, jamaah perempuan dikelompokkan berdasarkan bahasanya.
Seorang askar yang berdiri di barisan paling depan memegang papan bertuliskan "Kumpulan Berbahasa Melayu". Di sinilah jamaah Indonesia dan Malaysia dikelompokkan.
Layar LCD yang berada di kawasan Raudhah menampilkan kalimat sambutan dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia, seperti "Kehadiran Anda membahagiakan kami. Ketenangan dan kepuasan Anda tujuan kami". Di layar tersebut juga disampaikan tata tertib berziarah di Raudhah.
Petunjuk nomor dan nama di gerbang dan pintu Masjid Nabawi juga tidak menggunakan bahasa Indonesia. Namun, dengan bahasa Inggris dan bahasa Arab.
Kalimat berbahasa Indonesia juga muncul di layar LCD yang berada di pintu masuk dan keluar masjid serta di ruang shalat utama. Isinya berupa doa-doa dan sambutan kepada jamaah. Sedangkan di gerbang 16, dipasang baliho besar yang isinya menyambut kedatangan jamaah haji dalam bahasa Arab, bahasa Prancis, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. n ani nursalikah