IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- First Travel pastikan akan mengganti seluruh tagihan para krediturnya. Tagihan mencapai Rp 1 triliun itu akan digantikan melalui aset-aset yang dimiliki.
"(Mengganti) Pasti dari aset yang ada," ujar Kuasa Hukum First Travel Putra Kurniadi saat dihubungi di Jakarta, Kamis (28/9).
Aset-aset tersebut terang Putra, memang berasal dari uang jamaah. Sehingga memang harus dipakai untuk memberangkatkan para jamaah. "Karena aset yang ada itu memang sumbernya dari uang jamaah juga jadi itu layaklah harus dipakai untuk memberangkatkan jamaah," kata dia.
Termasuk kata dia, pembayaran kepada kantor pajak, gaji para karyawan, pembayaran untuk agen-agen First Travel serta tagihan hotel-hotel yang selama ini bekerja sama baik yang di dalam maupun di luar negeri.
Yang pasti masih kata Putra, selain menggantungkan pada aset yang dimiliki, First Travel juga saat ini sedang mengupayakan mendapatkan dana dari para investor. "Upaya salah satunya kan kita mau menggandeng investor, kita butuh fresh money bagaimana untuk memberangkatkan (jamaah)," terang dia.
Namun Putra tidak menjelaskan secara detail bagaimana cara First Travel mendapatkan investor tersebut. Hal itu merupakan cara First Travel yang tidak mungkin dibuka kepada publik. "Belum bisa kita sebutkan investornya siapa dan bagaimana, semua itu kan dapur jadi tidak mungkin diceritakan," terang dia.