IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Pemerintah Arab Saudi pada Senin (2/10) mengumumkan rencana untuk meluncurkan satu perusahaan guna meningkatkan daya tampung Masjidil Haram di Makkah agar bisa menampung jamaah yang diperkirakan mencapai lebih dari 30 juta sampai 2030.
Pembentukan perusahaan tersebut dilakukan sejalan dengan Visi 2030, yang bertujuan menyediakan kesempatan bagi jumlah orang Muslim yang mungkin paling banyak untuk melaksanakan Ibadah Haji dan Umroh daan memperkaya serta memperdalam pengalaman mereka melalui pembangunan Masjidil Haram.
Dana Penanaman Modal Masyarakat mengumumkan di dalam satu pernyataan kepada Saudi Press Agency peluncuran perusahaan Rou' Al Haram guna mengembangkan daerah di seluruh tempat suci di Makkah dan meningkatkan kualitas layanan di sektor keramahan lokal.
Proyek itu akan menciptakan sebanyak 160 ribu lapangan kerja sampai 2030, dengan perkiraan sumbangan tahunan bagi pertumbuhan ekonomi Arab Saudi sebanyak 2,1 miliar dolar AS. Tahap pertama proyek perusahaan tersebut akan mencakup area 854 ribu meter persegi, dengan pembuatan 115 bangunan dalam bermacam rancangan arsitektur.
Secara keseluruhan, 70 ribu kamar hotel baru akan memungkinkan lokasi tersebut menerima 310 ribu pelancong setiap hari. Selain itu, tahap pertama akan menyaksikan pembangunan sebanyak 9.000 unit permukiman, 360 ribu meter persegi ruang komersial dan daerah beribadah yang dirancang untuk lebih dari 400 ribu orang.
Proyek tersebut hanya akan berjarak kurang dari 1,5 kilometer dari Ka'bah, tempat paling suci umat Muslim. Rou'a Al Haram akan menaikkan tingkat pembangunan di daerah sekitar Masjidil Haram, sehingga menjadikannya termasuk contoh terbaik mengenai pembangunan di seluruh dunia. Tempat itu juga akan mendukung pembentukan lapangan kerja dan penanaman modal sebagai bagian dari rencana yang lebih luas untuk meragamkan ekonomi nasional.
Pekerjaan persiapan awal saat ini sedang berlangsung, dan pembangunan dijadwalkan dimulai paa 2018. Tahap pertama proyek tersebut diperkirakan diluncurkan pada 2024.