Selasa 03 Oct 2017 09:35 WIB

Jamaah Indonesia tak Biasa Sarapan Roti

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Esthi Maharani
 Seorang warga Arab Saudi membagi-bagikan roti dan kari kambing di depan hotel yang dihuni jamaah haji Indonesia usai shalat subuh, Senin (28/8). Pembagian itu disambut antusiasme jamaah. Mereka langsung menyerbu makanan yang dibawa dengan mobil pikap.
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Seorang warga Arab Saudi membagi-bagikan roti dan kari kambing di depan hotel yang dihuni jamaah haji Indonesia usai shalat subuh, Senin (28/8). Pembagian itu disambut antusiasme jamaah. Mereka langsung menyerbu makanan yang dibawa dengan mobil pikap.

IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Kepala Daerah Kerja Madinah Amin Handoyo mengharapkan di tahun-tahun berikutnya, jamaah Indonesia mendapatkan menu sarapan berupa nasi. Selama ini, jamaah haji mendapatkan dua kali, yakni makan siang dan malam.

Sedangkan menu sarapan pagi adalah roti yang dibagikan saat makan malam. Banyak jamaah Indonesia yang tidak terbiasa sarapan dengan roti. Tak jarang, roti tersebut telah habis dikonsumsi saat malam hari.

"Ketika tidak ada makan pagi, mereka akan cari makan di luar katering. Kami temukan jamaah haji membeli makan di luar dengan harga murah tapi tidak bisa dijamin kesehatannya," ujar Amin.

Untuk menjaga keselamatan jamaah selama tinggal di Madinah akan lebih baik jika jamaah juga mendapatkan makan pagi dari katering karena lebih terjamin kebersihan dan kesehatannya. Ia menegaskan perusahaan katering yang bekerja sama harus memenuhi kualifikasi tidak hanya dari kemampuan memasak, cita rasa dan kualitas tetapi juga kebersihannya terjamin.

"Soal rasa, alhamdulillah di Madinah bisa merasakan ketika makan sambal ya rasa sambal," ujar dia.

Selain itu, perlu adanya petugas surveillance untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat jamaah tinggal karena penyakit juga bisa timbul karena kondisi hotel yang tidak bersih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement