IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Rektor Universitas Thaiba Madinah Abdul Aziz bin Qublan Asharoni kagum dengan jamaah haji Indonesia. Menurutnya, jamaah haji Indonesia taat aturan selama di Tanah Suci.
"Melihat jamaah Indonesia berhaji seperti melihat Islam ada di sana. Jamaah haji Indonesia tidak melakukan gangguan. Apalagi Muslim Indonesia adalah yang terbesar di dunia," kata Abdul Aziz bin Qublan Asharoni saat ditemuai di Gedung Rektorat Universitas Thaiba, Madinah, Senin (02/10).
Abdul Aziz bahkan mengaku, senang dengan keramahan masyarakat Indonesia selama di Tanah Suci. Ini, menurutnya, bukan kali pertama, karena sejak dulu, warga Arab Saudi senang kedatangan jamaah dari Indonesia.
"Indonesia adalah Muslim terbesar di dunia dan ini adalah potensi. Orang-orang Madinah mencintai Indonesia," katanya.
Kuota jamaah haji Indonesia tahun 2017 kembali normal menjadi 211ribu setelah empat tahun sebelumnya hanya 168.800 karena terpotong 20 persen. Bahkan, setelah Presiden Joko Widodo melakukan lobi khusus kepada pemerintah Arab Saudi, kuota ditambah 10 ribu jamaah. Sehingga total kuota tahun ini sebanyak 221 ribu.
Abdul Aziz mengatakan, kalau Pemerintah Arab Saudi terus berusaha melakukan perbaikan dalam melayani jamaah haji dan umrah. Salah satunya adalah melalui perluasan Masjidil Haram di Makkah yang saat ini sedang dilakukan.
"APBN telah dialokasikan banyak untuk menyukseskan haji dan umrah. Kita akan lihat perluasan besar-besaran bangunan untuk memudahkan jamaah haji dan umrah," katanya.