Jumat 06 Oct 2017 21:06 WIB

Jamaah First Travel: Kepercayaan Dibalas Penipuan

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Gita Amanda
Seorang korban penipuan First Travel keluar dari kantor tim pengurus penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) di Grand Wijaya Center, Jakarta, Jumat (8/9).
Foto: Antara/Reno Esnir
Seorang korban penipuan First Travel keluar dari kantor tim pengurus penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) di Grand Wijaya Center, Jakarta, Jumat (8/9).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Lima tahun mempercayakan First Travel (FT) sebagai travel andalan untuk umroh, ternyata tidak membuahkan kebaikan yang diharapkan. Salah seorang jamaah FT, Silvi Anggraini, harus menelan pil pahit mencoba pasrah dengan kasus penipuan yang dihadapinya.

"Ini hanya menurut saya saja, karena saya tidak tahu ya bagaimana pemikiran jamaah lain apakah sama atau tidak dengan saya. Kalau sudah seperti ini, sudah terlanjur juga, kalau mau diberangkatin sekaligus kan bagaimana memberangkatkannya," ujar Silvi saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (6/10) petang.
 
Pertama kali mempercayakan FT sebagai travel umroh keluarganya adalah pada 2013 dan saat itu yang sudah berangkat adalah kakak dan adiknya. Lalu pada 2014, Silvi beserta kakak dan ibunya berangkat umroh kembali menggunakan FT sebagi travel umroh pilihan. Begitu juga pada 2015 dan 2016.
 
"Baru kali ini sih ya yang bermasalah," ujar dia dengan nada yang tidak terlalu bersemangat membahas FT. Bagaimana tidak, menurut dia, jika sudah terlanjur seperti ini akan sulit menuntut macam-macam. Terkait pemberangkatann jamaah yang akan dilakukan sekaligus pada 2020, dia juga tidak menyetujuinya.
 
Jumlah jamaah FT yang gagal diberangkatkan saja mencapai sekitar 58 ribu orang. Seluruh jamaah tidak setuju jika pemberangkatan secara keseluruhan dilakukan pada 2020, karena jaraknya sangat jauh sekali. Akhirnya, dari pihak jamaah dan debitur menolak proposal perdana FT di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
 
"Untuk perbaikan proposal belum diinfokan, karena nanti katanya akan diumumkan di websitenya PKPU. Tapi proposal dipastikan akan diubah lagi. Jamaah meminta detil jaminan dari FT, jangan hanya ngomong saja," kata warga Bekasi, Jawa Barat itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement