IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Penyelenggara Haji, Umrah dan In-bound Indonesia (Asphurindo) berharap, pemerintah dapat menyiapkan infrastruktur dan fasilitas lebih baik untuk penyelenggaraan haji tahun depan. Hal ini guna mengantisipasi banyaknya jamaah haji risiko tinggi (risti) dan lansia.
Menurut Ketua Umum Asphurindo, Syam Resfiadi, banyaknya jamaah haji yang meninggal pada tahun ini disebabkan karena kurangnya antisipasi dengan mempersiapkan fasilitas dan infrastruktur untuk jamaah risti.
"(Fasilitasnya) memang belum disiapkan untuk mengantisipasi akan kejadian ini. Untuk tahun depan, kita usahakan sebaik-baiknya mengantisipasi agar penyebab-penyebabnya bisa diminimalisasikan," ujar Ketua Umum Asphurindo, Syam Resfiadi kepada Republika.co.id, Kamis (19/10).
Syam menuturkan, penyebab banyaknya jamaah haji risiko tinggi serta banyaknya jamaah haji wafat disebabkan oleh kuotanya yang diprioritaskan. Selain itu, kondisi cuaca di Arab Saudi menuju puncak musim panas di Juni dan Juli, sehingga semakin banyak jamaah risti yang bermasalah.
Tahun depan, kata Syam, cuaca di Arab Saudi diperkirakan akan semakin panas. Sehingga, dia berharap, pemerintah dapat mengantisipasinya. Adapun sarana yang perlu disiapkan sebaik-baiknya seperti ambulans, tenda serta AC yang dilebihkan saat di Arafah dan Mina.
"Siapkan infrastruktur sebaik-baiknya, jangan kekurangan ambulan, AC yang dilebihkan saat Arafah dan Mina. Lalu siapkan kendaraan khusus untuk risti," kata Syam.
Dalam penyelenggaraan haji tahun ini, tercatat jumlah jamaah haji yang meninggal yaitu sebesar 658 orang. Jumlah ini meningkat hampir 90 persen dibandingkan tahun lalu.