Ahad 22 Oct 2017 10:20 WIB

Saudi Kumpulkan Artefak Sejarah dari Seluruh Dunia

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agus Yulianto
Pedang-pedang Rasulullah (Ilustrasi)
Foto: jurnalhajiumroh.com
Pedang-pedang Rasulullah (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Komisi Pariwisata dan Warisan Budaya Saudi (SCTH) saat ini telah mengumpulkan 52 ribu keping artefak. Ada 140 warga yang membantu mereka dalam mengumpulkan artefak sejarah, mengidentifikasi situs sejarah atau melestarikan warisan budaya Saudi.

Dilansir dari Saudigazette, Ahad (22/10) Direktur SCTH NAif al Qanour mengatakan, saat ini, mereka sedang menyelesaikan perekaman dokumentasi digital kepingan artefak. "Sekitar 32 ribu artefak ini diambil dari luar negeri dan 20 ribu telah ada di Said. Dokumentasi digital ini merupakan bagian dari proyek SCTH untuk mengumpulkan data tentang monumen dan artefak bersejarah dan menyimpannya di bank data nasional sesuai dengan standar perngarsiapan dan rekaman internasional,"  kata Al Qanour.

Dalam Dokumentasi Digital tersebut akan diceritakan perjalanan sebuah artefak melalui pemindaian digital. Artefak yang ditemukan di luar negeri pasti telah meninggalkan tanah Saudi dengan berbagai cara, beberapa di antaranya mungkin dibawa pulang oleh wisatawan asing.

Al-Qanour mencontohkan seperti kisah Taima Obelisk, sebuah artefak nasional yang berharga, terkenal dan cukup menarik. Obelisk itu ditemukan oleh wisatawan Jerman Julius Euting. "Euting mengatakan bahwa Taima Obelisk adalah barang paling berharga yang dia bawa bersamanya dari Semenanjung Arab," kata Al-Qanour.

Dia mengatakan, setelah kematian pengembara Prancis Charles Huber, obelisk tersebut dikirim ke Prancis oleh konsul Prancis di Jeddah. "Banyak karyawan perusahaan asing, terutama di bidang perminyakan melakukan kunjungan lapangan di berbagai wilayah Saudi untuk mempelajari geologi tanah dan untuk mengetahui fenomena alam lainnya," kata Al-Qanour.

Selama perjalanan ini, banyak dari mereka telah menemukan artefak yang baru saja mereka ambil dari negara tersebut saat kontrak kerja mereka berakhir. Mereka terkadang menyimpan artefak itu untuk pribadi atau mempresentasikannya ke museum di negara asalnya. Beberapa orang menggali artefak selama berburu harta karun mereka dan menggadaikannya untuk menghasilkan uang," kata Al-Qanour.

SCTH juga telah mengumumkan 140 warga yang membantu mereka dalam mengumpulkan artefak sejarah, mengidentifikasi situs sejarah atau melestarikan warisan budaya Saudi. Presiden SCTH Pangeran Sultan bin Salman akan memberikan mereka penghargaaan berupa sertifikat. Pemberian sertifikat ini akan bersamaan dengan penyelenggaraan Forum Artefak Sejarah pertama (7/11) di Riyadh.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement