Selasa 24 Oct 2017 07:48 WIB

Sejarah Haji India: Gairah Ziarah Menuju Makkah (2)

Jamaah haji India turun dari kapal di Pelabuhan Jeddah 1940.
Foto:
Muslim India

Dari industri film India dan felds musik dan seni, pelukis ternama M.F. Hussain, penyanyi legendaris Begum Akhtar, penyanyi pemutaran Mohammad Rafi, komposer A.R. Rahman, aktris Sharmila Tagore dan suaminya yang terkenal canggung Nawab Mansoor Ali Khan Pataudi sertaaktor Aamir khan juga melakukan ibadah haji. Di bawah kekuasaan Inggris,  haji di India terus mendapat perhatian.

Pada 1885, pemerintah Inggris menunjuk agen pariwisata terkenal Thomas Cook and Son sebagai agen perjalanan resmi untuk ibadah haji dan memberi mereka tanggung jawab untuk meluruskan pelakasanaanya. Agen Thomas Cook diminta untuk mengkoordinasikan transportasi kereta api, pengiriman, paspor, ketentuan medis dan prosedur pemesanan tiket.

Pemerintah Inggris menegaskan bahwa adanya kewajiban khusus untuk melindungi peziarah yang menggunakan tempat-tempat suci di Mekah dan Karbala (Gazette Imperial, V.4 hal.111, 1909). Pada tahun 1927 anggota Komite Haji dibentuk, dipimpin oleh Mr.D. Healy, Esq. Komisaris polisi bombay. Berlakunya undang-undang komite haji pelabuhan pada tahun1932 dan sebuah Komite Haji Pelabuhan dibentuk yang memberikan jasanya kepada para peziarah sampai tahun 1959 , karena sebuah komite baru dibentuk setelah diundangkannya Undang-Undang Komite Haji tahun 1959.

Selama Perang Dunia Kedua, peziarah terus melakukan perjalanan ke Makkah, namun mereka melakukannya dalam jumlah yang lebih kecil dengan segala keterbatasan. Awalnya, pada tahun 1939 Marquess of Linlithgow India's Viceroy, mencoba menghalangi umat Muslim India pergi berhaji dengan alasan keamanan dan kekurangan kapal. Ketika kaum Muslim menjadi marah dan mulai meningkatkan tekanan pada pemerintah, pada akhirnya dia mengalah dan memberi izin kepada para peziarah untuk pergi haji. Pemerintah India juga melakukan upaya luar biasa untuk menjamin pengiriman dan subsidi biaya.

Pada tahun 1959, bank cadangan India mengeluarkan dua 'catatan haji' khusus untuk jamaah haji dalam denominasi Rs 10 dan Rs 100 dengan kata HA tertulis di sisi depan. Catatan ini tidak legal di India tapi bisa dikonversi menjadi rupee India atau poundsterling berdasarkan kesepakatan yang ada dengan Bank Arab. Catatan haji khusus ini diberikan kepada jamaah haji pada tanggal 3 Mei 1959 di Mohamed Hajji Saboo Siddick Musafirkhana dalam bentuk kejutann. Jumlah uang yang diizinkan untuk dibawa oleh peziarah dalam perjalanan mereka ke Arab Saudi bervariasi tergantung pada cara mereka melakukan perjalanan.

Pada tahun1959 jama'ah haji yang bepergian dengan kapal diizinkan membawa 1,200 rupee jika bepergian kelas bawah dan 1.800 rupee jika bepergian kelas satu. Peziarah yang bepergian dengan udara bisa memakan waktu 1,700 rupee. Aspek yang menarik dari haji di tahun 1950 adalah bahwa tidak seperti sekarang, banyak pilihan untuk memilih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement