Haji Dobel yang mendokterkan anak-anak Papua? Kok bisa? Padahal beliau bukan seorang dosen!
Ya itulah, Haji Dobel. Nama ini disematkan kepadanya karena di dalam nama lengkapnya terdapat dua kata haji: H Abdul Haji Ombesapu. Ia lelaki bertubuh tegap, berkulit gelap, dan berambut kriting. Ia jelas warga Papua asli, alias bukan pendatang.
Ia orang Papua asli kelahiran Kokas Kabuapaten Fakfak. Dia duulu guru agama. Ia bersekolah di Sorong. Ia kenal baik dengan Mendikbud sekarang, Pak Muhajir. Dia sering ngantar anakanak Papua masuk kedokteran di UMM Malang, Surakarta, dan Jogja. Dia bapaknya anak-anak Papua. Dia ingin anak Papau banyak yang jadi dokter,'' kata DR Mulyad Djaya, dosen ilmu=ilmu sosoial di Universitas Papua (Unipa), Manokwari, Papua Barat (31/10),
Selama ini sangat jarang anak-anak Papua bisa masuk dan menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran. Ini karena terkendala banyak hal, dari soal kemampuan akademis, ketersediaan biaya, hingga kesiapanmental dari si anak tersebut. Melihat kenyataan ini, maka almarhum Haji Dobel melakukan terobosan dengan menggelar rekrutmen kepada anak-anak potensial semenjak mereka berada di bangky SMA.
"Jadi setelah merekrut maka beliaukemudian mencarikan bea siswa dan tempat kuliah. Itulah peran dia yang sangat biasa,'' ujarnya.
Menurut Mulyasi, sebenarnuya masih ada sebuah cita-cita dari almarhum Haji Dobel yang belum tercapau sampu sekarang. Hal itu adalah cita-citanya yang sangat ingin mendirikan Rumah Sakit PKU MUhammadiyah di Papua Barat."Atas cita-citanya ini, dia sudah perjuangkan sekuat tenaga. Di berbagai ajang Tanwir dan forum Mukmatar Muhammadiyah cita-cita itu sudah disampaikannya. Tapi entah kenapa sampai saat ini cita-cita luhur beliau belum kesampaian hingga keburu dipannggil Allah Swt,'' ujar Mulyadi.
Sebagau orang tua Papua berulangkali mengutarakan rasa kecemasannya karena ada satu pun putra Papua yg menjadi dokter. Maka dlm kapasitas sebaga Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Fakfak (2005-2015) dia menghadap langsung ke rektor PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah) yang miliki Fakultas Kedokteran dan Keperawatan seperti UMM, UMY, UMS, UMP dan Unismuh Makasar agar memberi kesempatan kepada anak-anak Papua mencicipi kuliah di fakultas tersebut.
Walhasil kini setidaknya sudah ada sekitar 10 anak Papua Barat yg berhasil dimasukkan ke Fakultas Kedokteran. Bahkan, saat ini pun sudah ada enam orang yang secara resmi sudah menjadi dokter di Papua, terutama di Fakfak. Sedangkan yang menjadi perawat dan bidan jumlahnya sudah tidak terhitung.
"Memang PTM menyiapkan beasiswa bagi putra/putri Papua yang mampu secara akademik untuk masuk fakultas yang unggul di Muhammadiyah. Di organisasi Muhammadiyah beliau termasuk orang yg getol memperjuangkan kemajuan Muslim Papua. Seperti Rumah Sakit Muhammadiyah di Papua yg belum terwujud itulah cita-citanya," kata Mulyadi.
Bagi Mulyadi ada kenangan terakhir yang mengesankan dari sosok Haji Dobel. Saat itu adalah ketika dia didaulat oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Dien Syamsuddin untuk mendampingi Presiden Djokowi ketika membuka acara Muktamar Muhammadiyah di Makassar thn 2015 lalu.
"Ya sayang pada 29 September lalu beliau wafat di fakfak karena sakit. Namun saya yakin amal bakti almarhum Haji Dobel ini sudah tertoreh dengan hadirnya tenaga dokter dan medis lainnya di Tanah Papua terutama di negerinya Fakfak. Selamat jalan Haji Dobel, sosok dan namamu selalu kami kenang,'' tegas Mulyadi.