IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan hasil survei Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) tahun 2017. BPS mencatat, secara keseluruhan IKJHI dari pelaksanaan haji 2017 adalah 84,85 persen atau tergolong dalam kategori memuaskan.
"Artinya ini sudah hampir masuk kategori sangat memuaskan. Kalau bisa ditingkatkan tentu ini akan menjadi prestasi luar biasa," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Rabu (1/11).
IKJHI tahun 2017 meningkat 1,02 poin dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 83,83 persen. Survei tersebut mengamati 10 jenis pelayanan dalam ibadah haji seperti bus antar kota, bus shalawat, petugas, ibadah, hotel, katering non Armina, lain-lain, katering Armina, bus Armina, dan tenda di Armina.
Kenaikan indeks kepuasan terjadi hampir di seluruh jenis pelayanan kecuali pelayanan di Arafah dan Mina (Armina) yang meliputi bus, tenda, dan katering. Pelayanan tenda di Armina merupakan indeks kepuasan terendah yaitu sebesar 75,55 persen atau turun 1,75 poin dibandingkan 2016.
"Penurunan ini antara lain disebabkan oleh kesesuaian ukuran tenda dengan jumlah jamaah haji per tenda, cara pengaturan penempatan jamaah haji di tenda, serta kenyamanan dan kebersihan tenda," katanya.
Selain itu, indeks kepuasan pada layanan bus Armina sebesar 78,09 persen atau turun 1,76 poin dibanding 2016. Hal itu, kata Suhariyanto, disebabkan oleh faktor ketepatan waktu kedatangan, ketersediaan armada, dan pelayanan petugas bus. Sementara, indeks kepuasan untuk layanan katering Armina sebesar 81,45 persen atau turun 0,19 poin.
"Jamaah menyoroti layanan snack saat bertolak ke Muzdalifah, kesesuaian cita rasa makanan dengan masakan Indonesia, dan ketepatan waktu distribusi makanan dan minuman," ujar Suhariyanto.
BPS mencatat bahwa hasil survei kepuasan jamaah terus menunjukkan peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Indeks kepuasan jamaah haji pada tahun 2014 sebesar 81,52 persen, lalu meningkat menjadi 82,67 persen pada 2015. Indeks keluasan terus meningkat pada 2016 menjadi 83,83 persen dan pada 2017 menjadi 84,85 persen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika