Kamis 02 Nov 2017 05:11 WIB

Pemerintah Dimnta Perbaiki Pelayanan Jamaah Haji di Mina

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Aktivitas petugas di Terminal Hijrah, Madinah, Rabu sore (13/9). Petugas di sini bekerja mencatat bus jamaah haji yang masuk ke Madinah.
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Aktivitas petugas di Terminal Hijrah, Madinah, Rabu sore (13/9). Petugas di sini bekerja mencatat bus jamaah haji yang masuk ke Madinah.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa hasil survei Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) tahun 2017 meningkat 1,02 persen dari tahun lalu sebesar 83,83 menjadi 84,85. Namun, tingkat kepuasan pelayanan jamaah haji di Mina menurun.

Karena itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Noor Achmad mendorong agar pemerintah memperbaiki pelayanan jamaah haji, khususnya terkait pelayanan tenda di Mina (Mina). Menurut dia, pihaknya mengapresiasi kontruksi tenda di Mina sudah permanen. Namun, kata dia, tenda di Mina banyak yang mengecil sehingga terlalu padat bagi jamaah.

"Ke depan kita harus memastikan bahwa tenda itu harus kita tinjau kembali apakah sudah mencukupi dengan seluruh jamaah apa belum. Artinya jangan sampai meskipun kontruksinya sudah permanen jangan sampai terlalu sempit," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (1/11).

Selain itu, menurut dia, Kemenag sebagai penyelenggara juga harus memperbaiki pelayanan katering jamaah haji ketika berada di Mina. Karena, kata dia, pihaknya memantau bahwa pemberian katering di Mina juga masih ada yang terlambat diberikan kepada jamaah haji.

Bahkan, lanjut dia, seringkali menu katering tidak sesuai dengan yang diinginkan, sehingga ke depannya harus disediakan menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan jamaah. "Ini kita amati sehingga ke depan harus diperbaiki, harus ada kesepakatan dengan keinginan jamaah haji," ucapnya.

Ia mengatakan, pada pelaksanaan jamaah haji tahun ini juga terkendala dengan transportasi, sehingga jamaah yang seharusnya mabit di muzdalifa langsung ke ifadhah atau Mina. Pasalnya, di muzdalifah sediri terdapat aturan yang memperbolehkan bus berhenti.

"Terkait transportasi kita harus memastikan bahwa di Armina harus dipastikan betul bahwa jamaah harus mabit di muzdalifah jangan zampai dilangkahi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement