IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama menyelenggarakan pembukaan Rapat Kerja Nasional Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 1438 H/2017 H, di Hotel Marlynn Park, Jl KH Hasyim As'ri No, 29-31, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (6/11). Dalam acara yang akan berlangsung hingga Rabu (8/11), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta agar jajarannya mengevaluasi beberapa hal untuk terus meningkatkan pelayanan haji.
Salah satunya, Lukman meminta agar tenda jamaah di Mina menjadi perhatian. Pasalnya, tahun ini jamaah haji Indonesia yang menempati tenda di Mina relatif berhimpitan. Karena itu, ia berharap tahun depan pemerintah Arab Saudi berkenan menmbah kapasitas tenda tersebut.
"Semoga Saudi Arabia berkenan menambah kapasitas tenda bagi Indonesia di Mina," ujar Lukman saat membuka acara tersebut.
Selain itu, Menang juga meminta agar jajarannya mengevaluasi pelayanan katering dan transportasi jamaah haji di Mina. Karena, berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2017, indeks kepuasaan jamaah haji di Mina menurun dibandingkan tahun lalu. Katering di Mina juga menjadi perhatian.
"Walaupun tidak bisa disamakan katering yang diproduksi oleh dapur di Mina dengan yang di luar Mina," ucap Lukman.
(Baca juga: Menag Minta Transportasi Jamaah di Arafah-Mina Dievaluasi)
Untuk diketahui, sebelumnya Lukman mengakui ada tiga item pelayanan jamaah haji yang mengalami penurunan di banding tahun lalu, khususnya pelayanan jamaah di Arafah dan Mina. Tiga item tersebut yaitu pelayanan katering, transportasi bus, dan pelayanan tenda.
"Tadi ada hal yang menurun dibanding 2016 lalu. Ada tiga catatannya, pertama adalah terkait dengan katering di Arafah Mina, lalu bus di Arafah Mina dan tenda di Mina," ujarnya saat menghadiri laporan hasil survei Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) tahun 2017 di Kantor BPS, Jalan dr Sutomo, Jakarta Pusat, Rabu (1/11) lalu.
Menurut dia, Kemenag sebagai penyelengara telah mengantisipasi hal itu sejak awal. Menurut dia, ada tiga alasan kenapa tiga item tersebut mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Pertama, yaitu dikarenakan jamaah haji mengalami puncak kelelahan di Arafah dan Mina. Kedua, fasilitas di Arafah dan Mina relatif lebih rendah dibandingkan di Makkah dan Madinah.
"Ketiga kita tidak mempunyai kontrol yang penuh untuk bagaimana meningkatkan kualitas karena sepenuhnya sudah ditentukan pemerintah Saudi Arabia," katanya.