Kamis 30 Nov 2017 17:55 WIB

Tawaf di Pelataran Ka'bah Diprioritaskan Bagi yang Berihram

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Perluasan pembangunan di sekitar Kabah terus berlangsung (Ilustrasi)
Foto: Stevy Maradona/Republika
Perluasan pembangunan di sekitar Kabah terus berlangsung (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Proyek perbaikan sumur air Zamzam membuat kapasitas bagi jamaah umrah yang hendak melaksanakan tawaf, menjadi terbatas. Ketua Asosiasi Pelaksana Haji, Umrah, dan In-Bound Indonesia (Asphurindo), Syam Resfiadi mengatakan, perbaikan sumur air Zamzam itu memang sedikit mengganggu jamaah yang hendak bertawaf pada musim dingin saat ini. Pasalnya, jamaah yang diperbolehkan masuk ke area tawaf di pelataran Kabah adalah jamaah yang akan melaksanakan tawaf ihram.

"Jamaah yang bertawaf menggunakan kain ihram boleh memasuki area tawaf di pelataran Ka'bah. Diprioritaskan bagi mereka yang berihram sehingga yang shalat di depan Kabah terbatas. Kini, sampai pembangunan selesai, jamaah yang shalat di depan Kabah ini jamaah yang benar-benar sedang berihram," kata Syam, saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (30/11). Bagi yang tawaf Wada', dia mengatakan, jamaah kerap mengakalinya dengan mengenakan kain ihram agar bisa masuk ke pelataran Kabah.

Sebelum proyek sumur air zamzam dibangun, terdapat ring Mataf bertingkat dua yang digunakan untuk tawaf. Ring Mataf itu adalah bangunan berbentuk lingkaran yang dibangun mengelilingi Ka'bah.

Syam mengatakan, dengan adanya ring Mataf, kapasitas jemaah untuk bertawaf menjadi bertambah. Namun, dengan adanya proyek tersebut, ring Mataf tidak dipasang. Hal inilah, menurutnya, yang juga membuat kapasitas jamaah untuk tawaf di sekitar Kabah menjadi terbatas. Dia mengatakan, tidak ada perubahan dari pintu masuk dan keluar area Masjidil Haram saat ini.

Terkait cuaca di tanah suci, Syam mengatakan, jamaah yang hendak menunaikan umrah pada Desember ini tidak perlu khawatir. Sebelumnya, hujan yang turun deras sempat membuat kota Jeddah banjir.

Namun, menurut Syam, daerah yang terkena dampak banjir itu terletak di tengah Kota Jeddah dan bukan di jalan antar kota atau highway yang menjadi akses menuju bandara. Karena itu, menurutnya, akses masuk ke bandara relatif tidak ada gangguan atau kendala.

Saat ini, kondisi Makkah dan Madinah sendiri tidak mengalami banjir. Syam mengatakan, kebiasaan dari pergeseran antara musim panas ke musim dingin atau sebaliknya di Arab Saudi kerap ditandai dengan hujan.

"Namun setelah hujan turun, cuaca relatif kembali normal. Makkah relatif ada hujan, tapi tidak deras dan tidak panjang. Pekan ini, hujan sudah mulai tidak mengguyur Makkah dan Madinah," ujarnya.

Bagi jamaah yang hendak menunaikan umrah pada Desember ini, Syam mengingatkan, agar jemaah tetap memperhatikan kedisiplinan, mematuhi peraturan, dan mengikuti instruksi dari pembimbing masing-masing. Selanjutnya, ia juga menyarankan, agar jamaah mempersiapkan segala kelengkapan pribadi.

Mengingat cuaca di tanah suci yang saat ini memasuki musim dingin, ia menyarankan, jamaah untuk membawa pakaian hangat dan obat-obatan. "Mereka yang memiliki penyakit Bronkhitis, asma, dan TBC, harus berhati-hati. Karena cuaca yang dingin bisa membuat penyakit kambuh. Sehingga membuat kestabilan tubuh berkurang," ujarnya.

Syam juga menyarankan agar calon jamaah yang mengidap penyakit paru-paru agar tidak berangkat umrah di musim dingin. Kalaupun memutuskan untuk pergi umrah di musim dingin seperti saat ini, ia mengingatkan, agar jemaah mempersiapkan obat-obatan pribadi dan melapor kepada pihak travel. Hal itu agar pihak travel mempersiapkan keperluan sebagai antisipasi bagi jamaahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement