Kamis 07 Dec 2017 10:07 WIB
Bus Kebanggaaan Ekspatriat Selama 40 Tahun

Minibus Tua 'Khat Al-Balda' di Arab 'Pensiun'

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Bus yang membawa pekerja eskpatriat mogok dalam perjalananke Makkah (Ilustrasi)
Foto: EH ISMAIL/REPUBLIKA
Bus yang membawa pekerja eskpatriat mogok dalam perjalananke Makkah (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, Layanan minibus di Riyadh dan Jeddah, yang dikenal sebagai 'Khat Al-Balda', akan menjadi tinggal kenangan. Hal itu karena pemerintah setempat memutuskan untuk memnesiunkan operasional bus tersebut dan menggantinya dengan bus modern, yang memiliki standar keamanan internasional.

Pihak berwenang mulai menelusuri jejak minibus tua, yang terkenal karena menyebabkan kebisingan dan polusi lingkungan. Pelanggan utama minibus itu umumnya adalah ekspatriat berpenghasilan rendah dari negara-negara Arab dan Asia. Minibus tua ini menjadi layanan transportasi umum yang diandalkan selama tiga dekade terakhir di Jeddah dan Riyadh.

Perjalanan antara dua titik rute dihargai sebesar dua riyal, dan baru-baru ini naik menjadi tiga riyal. Layanan ke pusat kota dari berbagai tempat di Riyadh dan Jeddah dimulai dari pagi hari dan berlanjut hingga tengah malam.

"Daya tarik utama layanan ini adalah bahwa pengemudi akan mengangkut dan menurunkan penumpang di mana saja tanpa menunjukkan ketidaksenangan," kata seorang ekspatriat yang menggunakan layanan minibus ini setiap hari, seperti dilansir dari Saudi Gazette, Kamis (7/12).

Banyak kalangan penumpang ekspat Arab mengandalkan minibus ini sebagai sarana transportasi yang murah. Seorang penumpang asal Saudi mengatakan, layanan Khat Al-Balda dimulai lebih dari 40 tahun yang lalu. Sekitar 600 bus telah terdaftar di Kementerian Perhubungan.

Ia mengatakan, minibus itu adalah satu-satunya alat transporasi umum sebelum Perusahaan Transportasi Umum Arab Saudi (SAPTCO) dibentuk pada akhir tahun 1970-an. "Operator Khat Al-Balda telah menjalankan layanan mereka tanpa gagal, menyediakan transportasi yang aman dan stabil, terutama untuk pekerja ekspatriat bergaji rendah," kata penumpang Saudi tersebut.

Pihak berwenang telah memulai penarikan bus-bus tua tersebut, setelah Kabinet memutuskan untuk menghentikan layanan di Jeddah dan Riyadh dan menggantinya dengan jaringan transportasi umum yang modern. Para ahli pada Otoritas Umum Transportasi Publik telah melakukan sejumlah pengamatan tentang layanan minibus. Sekitar 90 persen bus beroperasi tanpa lisensi. Sementara kebanyakan bus tidak memiliki sarana pengamanan dan juga menyebabkan polusi.

Juru bicara otoritas transportasi, Abdullah Sayil Al-Motairy, mengatakan, bahwa kampanye terhadap layanan transportasi Khat Al-Balda akan berlanjut hingga akhir bulan depan. "Kami ingin menghentikan layanan ini untuk seterusnya," kata Abdullah.

Dia mengatakan, bahwa komite ahli akan melihat ke dalam status hukum semua bus tersebut. Sementara itu, bus baru dari jaringan transportasi umum akan mulai beroperasi pada Februari 2018 mendatang. Layanan bus baru itu akan disediakan oleh sektor swasta, yang berpegang pada semua norma keselamatan.

"Bus baru akan mengikuti standar internasional untuk transportasi umum. Hal itu akan mencerminkan reputasi internasional Kerajaan," tambahnya.

Kendati akan segera dihentikan oleh pemerintah setempat, namun Khat Al-Balda akan tetap dalam ingatan masyarakat Saudi dan para ekspatriat untuk waktu yang lama.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement