IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Setelah seperempat abad, para Imam Masjid Nabawi kembali menggunakan 'mihrab Nabi Muhammad SAW' untuk melaksanakan shalat. Area Masjid Nabawi kini telah dikembangkan, sehingga jamaah bisa mengunjungi makam Nabi Muhammad SAW.
Mihrab merupakan bangunan berbentuk ceruk setengah lingkaran pada dinding dan berfungsi sebagai penanda arah kiblat di dalam masjid. Saat menunaikan shalat Jumat , para jamaah di masjid Nabawi menyaksikan kembali penggunakaan mihrab nabi. Yang mana, Imam Masjid Sheikh Abdullah al-Baijan memimpin shalat dan mengarahkan jamaah untuk shalat menghadap kiblat dari dalam bagian Raudah. Mihrab Nabi terletak di dalam bagian Raudah. Hal ini memberikan jamaah kemudahan dan kenyamanan saat shalat.
Dilansir dari Al-Arabiya, Senin (11/12), penggunaan Mihrab Nabi kembali telah membuat kunjungan ke makam Nabi Muhammad dan para, sahabatnya Abu Bakar dan Umar bin Khattab, dapat dilakukan dengan tenang. Mengingat, kepadatan jamaah dan pengunjung Masjid Nabawi akhir-akhir ini.
Bagian timur dari Raudah adalah makam Nabi Muhammad SAW. Sementara di sebelah barat adalah mimbar. Mihrab dibangun oleh gubernur Madinah, Umar bin Abdul Aziz, pada 708 M. Mihrab dibangun di tempat Nabi biasa beribadah, setelah kiblat diarahkan ke Ka'bah.
Sebelum perubahan dilakukan, shalat dilakukan dari mihrab yang terletak di depan Masjid Nabawi di dinding kiblat. Khalifah Usman bin Affan membangunnya selama perluasan Masjid Nabawi. Karenanya, disebut mihrab Usmani.