IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi terus menyuarakan reformasi bagi kaum wanita. Dengan upaya mereka untuk memberdayakan perempuan, anggota Dewan Syura' Dr. Eqbal Darandari mengatakan tentang perlunya mencabut persyaratan izin seorang penjaga atau wali (mahram) bagi wanita Saudi dalam bepergian. Darandari juga duduk di Komite Hak Asasi Manusia.
"Ada banyak ketidakadilan terhadap beberapa wanita karena tradisi dan praktik yang salah paham, dan pandangan agama yang terbatas, membuat perempuan mengalami kerugian," kata Darandari, dilansir dari Arab News, Kamis (14/12).
Darandari mengatakan membiarkan wanita melakukan perjalanan tidak akan menyebabkan peningkatan jumlah kasus pelarian atau hilangnya anak perempuan. Menurutnya, cara yang digunakan untuk menghadapi generasi yang lebih tua tidak bisa disamakan dan tidak masuk akal untuk menghadapi generasi masa kini. Dikatakannya, genarasi masa kini memiliki aspirasi besar karena keterbukaannya kepada dunia.
"Saat ini, remaja percaya bahwa mereka berhak mendapatkan kemerdekaan dan kepercayaan, untuk mengklaim hak mereka. Itu, pada gilirannya, memberi mereka kepercayaan diri yang besar dalam masyarakat dan membangun rasa memiliki, mengekang mereka bisa memicu pemberontakan dan ketidaktaatan mereka," lanjutnya.
Darandari menambahkan, bahwa ia percaya siapa saja yang telah mencapai usai dewasa, pada jenis kelamin apa saja, cukup bertanggung jawab atas tindakan mereka. Karena itu, ia menilai izin untuk melakukan perjalanan bagi seorang wanita itu tidak adil dan merupakan diskriminasi antara kedua jenis kelamin yang berbeda.
(Baca juga: Warga Jeddah Layangkan Protes atas Layanan Kota yang Buruk)